Valentino Rossi memberi isyarat akan meninggalkan tim Monster Energy Yamaha MotoGP. Performa mesin Yamaha yang tak mumpuni dalam beberapa musim terakhir menjadi alasan The Doctor hengkang. Dalam wawancara dengan media MCN Sport, Rossi mengatakan, harus berpikir keras untuk memperbarui kontraknya dengan Yamaha yang akan habis 2020 mendatang. Saat ini dia mengaku tak 100 persen berpikiran untuk memperbarui kontraknya. "Saya harus mulai berpikir keras soal kontrak saat ini dan itu merupakan pilihan yang pentng. Saya tak 100 persen yakin (untuk memperpanjang kontrak) dan saya harus berpikir soal itu, meskipun pada akhirnya ini akan menjadi keputusan yang mudah," ujarnya. "Masih banyak waktu untuk saya berpikir soal itu lagi, dua tahun, tetapi saya kira saya tak terlalu berpikir banyak soal itu saat ini." Meskipun mengaku tak terlalu memikirkan hal itu, Rossi memberikan peringatan kepada Yamaha untuk lebih baik lagi dalam mengembangkan motor mereka. Dia menilai Yamaha YZR-M1 musim ini tak terlalu banyak berubah performanya ketimbang motor musim lalu dimana mereka gagal bersaing dengan Honda dan Ducati. Hal itu dirasakan Rossi setelah balapan pertama musim ini di Sirkuit Losail, Qatar, dua pekan lalu. Rossi yang hanya mampu meraih posisi kelima menilai level performa mereka sama seperti musim lalu. "Pada akhir balapan saya mendapatkan hasil yang sama seperti musim lalu, saya memang start di posisi belakang tetapi saya berhasil naik," kata pemegang sembilan gelar juara balapan motor itu. "Problemnya adalah level performa kami lebih kurang sama seperti 2018 lalu saat ini. Saya terkejut karena pada sesi latihan saya tak mendapatkan kenyamanan tetapi tahun lalu saya mendapatkan posisi yang lebih baik." Sejak kembali ke Yamaha 2013 lalu, Rossi memang gagal mengulang sukses periode pertamanya. Pada periode 2004 hingga 2010 Rossi berhasil empat kali meraih gelar juara MotoGP. Sementara sejak 2013 capaian terbaiknya hanya meraih tiga kali runner-up. Banyak pihak menilai menurunya prestasi Rossi tersebut lebih karena faktor usia. Dengan umur yang sudah 40 tahun dia tak lagi memiliki keberanian dan kekuatan untuk melawan pembalap yang jauh lebih muda seperti Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Meskipun demikian, Valentino Rossi tampaknya belum berencana untuk pensiun dari gelaran MotoGP. Dia sempat menyatakan akan pensiun jika merasa fisiknya tak lagi merasa kuat menjalani balapan kuda besi paling bergengsi sejagad tersebut. MotoGP Argentina Terkait MotoGP Argentina tahun ini, Rossi berharap insiden buruk di MotoGP Argentina musim lalu tidak akan terulang. Apalagi balapan itu memicu insiden dengan rivalnya Marc Marquez. MotoGP Argentina tahun lalu diwarnai dengan insiden penundaan. Bahkan race direction meminta para pembalap mengganti ban setelah melihat kondisi lintasan yang berubah dari basah ke kering. "Balapan tahun lalu luar biasa tricky (rumit) karena kami melaju di atas lintasan yang separuh basah dan separuh kering. Sangat sulit berkendara dengan ban selip di atas lintasan yang basah," kata Rossi. "Semoga kami tidak mengulangi hal itu dan akan melihat apakah kami tampil kuat. Saya akan berusaha maksimal untuk meraih podium," sambungnya. Rossi Tak Mau Ulangi Insiden Buruk di MotoGP ArgentinaValentino Rossi punya insiden tak menyenangkan di MotoGP Argentina. Selain cuaca yang tak menentu, Sirkuit Termas De Rio Hondo kerap menghadirkan insiden. Ya, musim lalu pebalap Yamaha itu terjatuh di tikungan 13 saat balapan menyisakan empat lap. Rossi menuding Marquez sengaja menabraknya ketika bersaing sengit. Atas insiden ini, Marquez mendapat hukuman penalti 30 detik. Usai balapan Marquez berusaha minta maaf kepada Rossi. Tapi, pebalap asal Spanyol itu diusir dari garasi Rossi. Sejak insiden di MotoGP Argentina 2018, Rossi dan Marquez tidak pernah berdamai. Rossi Tak Mau Ulangi Insiden Buruk di MotoGP Argentina Rossi akan kembali beraksi pada balapan MotoGP Argentina, Senin (1/4) dini hari WIB.(jun/nva/cnn/tmp)
MotoGP Argentina 2019, Rossi Bakal Tinggalkan Yamaha
Jumat 29-03-2019,03:42 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :