Dengan HP Kendalikan Peredaran Ekstasi, Polisi Sita 5000 Butir Ekstasi

Selasa 12-02-2019,04:17 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG-Sekitar tiga pekan lalu, telepong genggam Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP R Bagoes Wibisono berdering. Ada seseorang yang mengabarkan, akan ada transaksi ekstasi dalam jumlah besar. Informasi penting itu lantas diteruskan kepada AKP Riyanto, Kanit 1 Narkotika. Mendapat perintah atasannya, Riyanto segera bergerak melakukan penyelidikan. Butuh sepekan untuk menidentifikasi pengedarnya. Ciri fisik pengedar sudah di tangan. Di sekitaran Neglasari, Riyanto mencurigai seorang pria yang ciri fisiknya mirip dengan ciri-ciri pengedar yang diberikan oleh masyarakat. Pria itu langsung dibuntuti. Yakin, bahwa pria itu yang dicari, tepat di depan kantor kecamatan Batuceper, Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang, langsung dilakukan penyergapan. Pria yang diketahui berinisial FTH itu, tak berkutik. Saat digeledah, ternyata pria berusia 46 tahun itu membawa ribuan pil ekstasi. "Pil ekstasi sebanyak 5000 butir warna coklat itu, dibungkus plastik bening," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Abdul Karim, Senin (11/2). Ia memaparkan, sebelum penyergapan, FTH sudah menjadi incaran anggotanya. Sepak terjang FTH yang kerap menjual ekstasi, didapat dari laporan warga. Tanpa menunggu waktu, FTH langsung digelandang ke Mapolrestro Tangerang Kota untuk diinterogasi, dari mana ia mendapatkan pil gedek tersebut. Kepada polisi, FTH mengaku hanya sebagai kurir. Ia mendapatkan ekstasi dari seorang pria berinisial AS. Perintah pengambilan barang pun dari AS dilakukan dengan handphone (HP). "Kami juga sedang mencari AS, diduga bahwa peredaran ekstasi ini dikendalikan oleh bandar besar melalui telepon," paparnya. Saat ditanya oleh Tangerang Ekspres, FTH mengaku dijanjikan diberi upah Rp 1 juta. Pria itu mengaku, mendapat perintah dari temannya yang mendekam di dalam lapas, untuk menemui seseorang di Jalan Daan Mogot. Di jalan itulah, ia bertemu dengan seseorang dan diperintahkan mengantar ekstasi itu ke seorang pengedar. Namun, belum sempat mengantar ke pengedar, sudah disergap polisi. "Tetapi saya tidak tahu siapa namanya karena barang tersebut diberikan oleh orang lain," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait