SDN Peusar II Tingkatkan Nilai Religius Siswa

SALAT DUHA: Siswa SDN Peusar II, melakukan Salat Duha berjamaah dan juga mengaji bersama dalam rangka pembiasaan kepada siswa.(Randy/Tangerang Ekspres)--
PANONGAN — SDN Peusar II, Kecamatan Paongan, terus berupaya meningkatkan nilai relgius dan berakhlakkul karimah siswanya. Untuk itu, setiap Jumat sekolah ini menggelar Salat Duha berjamaah dilanjutkan dengan mengaji Bersama.
Setiap Jumat, siswa melakukan Salat Duha berjamaah dan mengaji bersama di halaman sekolah. Kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pihak sekolah berharap, pembiasaan tersebut bisa meningkatkan nilai-nilai religius siswa agar menjadi siswa yang menjalankan nilai agama dengan benar.
Kepala SDN Peusar II Iwan Setyawan mengatakan, setiap hari Jumat seluruh siswa SDN Peusar II menggelar Salat Duha berjamaah dan mengaji Bersama. Hal tersebut sebagai pembiasaan siswa untuk meningkatkan nilai-nilai religius mereka.
”Dengan pembiasaan ini bisa memperkuat iman dan taqwa, menumbuhkan akhlak mulia, serta membiasakan diri dengan kegiatan agama yang positif. Semoga pembiasaan ini menjadi bekal anak-anak dalam membentuk karakter yang beriman, berakhlak dan berprestasi,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (3/10).
Iwan menambahkan, pihaknya juga terus meningkatkan keimanan siswa dengan berbagai kegiatan keagamaan dan juga pembelajaran agama. Ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas keimanan siswa dan bisa mengarahkan siswa kegiatan positif serta bisa membentengi diri dari kegiatan yang negatif.
”Kita sering banyak melakukan kegiatan keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, pengajian bersama dan kegiatan agama lainnya. Artinya, siswa bisa mengikuti kegiatan agama di sekolah sebagai salah satu pendorong keimanan siswa,”paparnya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga akan terus memberikan bimbingan keagamaan kepada siswa tidak hanya di hari Jumat saja, tetapi hari lain. Bimbingan yang diberikan itu jseperti praktik salat, wudu, dan juga menghafal doa dan surat pendek.
”Jadi, siswa dalam pelajaran agama selalu kami bimbing. Artinya, kami terus memberikan pendidikan agama walupun tidak banyak seperti sekolah agama, akan tetapi kami samakan agar siswa mempunyai bekal dari bimbingan yang diberikan oleh guru agama,”tutupnya.(ran)
Sumber: