Jalin Silahturami, Kapolres Undang Dai Kamtibmas

Jumat 08-02-2019,05:03 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Tangerang - Untuk lebih merekatkan hubungan antara Da'i Kamtibmas dengan Polres Metro Tangerang Kota Kapolrestro Tangkot menggelar kegiatan Silaturahmi di ruang Rupatama Mapolres, Kamis (7/2). Sebagai Kapolres Baru di Mapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol. Abdul Karim ingin lebih dekat lagi dengan para da'i yang ada di wilayah Kota Tangerang untuk bisa bertemu dan berkomunikasi langsung. Acara tersebut dihadiri Kabag Ops AKBP. Bambang Gunawan, Kasat Intelkam AKBP. Suparmin Ari Saputro, Kasat Binmas AKBP. M. Nezim Yusuf dan PJU serta 14 orang pengurus Da'i Kamtibmas tingkat Polres dan Polsek. "Saya sengaja mengundang para Dai Kamtibmas dalam rangka mnemperkenalkan diri agar bisa lebih dekat dan bisa berkomunikasi secara langsung. Selain itu juga, dengan hadirnya para Dai Kamtibmas bisa membantu kerja polisi dalam segela hal,"ujarnya. Abdul mengatakan, dirinya pada saat di Banten cukup baik dengan para ulama, Ketua MUI provinsi dan tokoh ulama yang ada di Banten baik. Artinya komunikasi yang terjalin dengan  tokoh ulama sudah tidak asing lagi, dan di Kota Tangerang ini tidak jauh berbeda. "Saya sangat apresiasi kepada para Da'i Kamtibmas, kehadirannya sangat membantu tugas Kepolisian dan suatu kebanggaan bagi Polrestro Tangerang Kota. kedepan akan kita buat lebih banyak lagi dan legalitas tentang da'i Kamtibmas secara strukturnya, sehingga mau siapapun Kapolresnya maka akan tetap ada dan berkembang,"ungkapnya. Abdul menambahkan, peran da'i ini adalah potensi yang akan dimunculkan dan dikembangkan, suatu saat apabila Da'i Kamtibmas ini sudah terstruktural maka akan di upayakan dan pertemukan kepada Presiden di istana negara sampai dengan Kapolri, karena presiden sangat dekat dengan para ulama dan beliau sering berkunjung ke Banten. "Peluang ini yang perlu kita kembangkan, sebelum merdeka, peran tokoh ulama sangat banyak perannya dan berjuang untuk memerdekakan negara Indonesia. Negara kita terbentuk karena pondasi dari para ulama seperti NU dan Muhammadiyah, dan pembentukan negara juga meminta pendapat para ulama tak terkecuali menentukan mata uang yang saat ini kita gunakan mengumpulkan para ulama dari daerah Jawa dan Madura," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait