Tokoh Lintas Agama Ikut Imlek di Vihara Kwan In Thang

Rabu 06-02-2019,04:13 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Malam pergantian tahun baru Cina atau Imlek digelar di Vihara Kwan In Thang. Warga Tionghoa menggelar beragam acara mulai dari ritual kebaktian, atraksi barongsai dan lainnya di vihara yang terletak di Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangsel. Tahun baru Imlek merupkan perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas. Yang menarik dalam perayaan Imlek di Vihara Kwan In Thang adalah turut dihadiri oleh tokoh lintas agama dari Kota Tangsel, seperti dari Kristen, Kathotik, Islam, Budha. Pengurus Vihara Kwan In Thang mengajak tamu lintas agama yang hadir dengan menyajikan jamuan makan malam atau Yun Sheng. Pengurus Vihara Kwan In Thang Tan Untung Sutikno mengatakan, Yun Sheng merupakan menu istimewa dalam tradisi budaya Cina yang hanya bisa dinikmati antara waktu Imlek dan Cap Gomeh. "Yu Sheng merupakan makanan segar yang berisi mulai dari ikan salmon, biji wijen, kacang tanah, lobak putih, wortel, lobak hijau, minyak wijen dan jeruk bali," ujarnya usai perayaan Imlek, Selasa (5/2). Untung menambahkan, bahan makanan tersebut dipotong dan dicampur menjadi satu dalam satu tempat. Yang menarik, saat mengaduk dilakukan secara bersama-sama, tak terkecuali oleh tokoh lintas agama yang hadir menggunakan sumpit. Kemudian Yun Sheng ditempakan pada mangkuk kecil dan disantap menggunakan sumpit. Secara keseluruhan makanan tersebut sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya. Selain itu, tamu yang hadir juga diajak menikmati makanan onde. Onde yang berbentuk bulat melambangkan keutuhan, persatuan, harmonisasi keluarga. Onde juga melambangkan keseimbangan alam yakni, Yin dan Yang. Onde yang sedikit lengket melambangkan eratnya ikatan persaudaraan, dan air gula manis melambangkan hubungan antar keluarga yang manis. "Semoga dengan tradisi ini kita semua umat di Kwan In Thang juga mempunyai hubungan yang manis dan lengket seperti onde dan kuahnya," tambahnya. Masih menurutnya, tema dalam perayaan Imlek tahun ini adalah tentang kebhinekaan. Sehingga tokoh lintas agama diundang. Diharapkan dalam perayaan imlek tersebut dapat terjaga kedamaiannya. "Di tahun babi tanah ini kita berharap mendapat kesehatan, sehingga bisa bekerja dengan baik. Tahun ini tahun politik kita harap Indonesia bisa terjaga kedamaiannnya dan kita bisa terus berusaha," jelasnya. Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangsel Abdul Rojak mengatakan, kehadiran tokoh lintas agama dalam tahun baru Imlek di Vihara Kwang In Thang untuk menunjukkan Kota Tangsel merupakan daerah yang toleran, moderat dan memiliki rasa kebersamaan. "Jadi perayaan agama apapun didukung bersama agar berjalan tertib dan damai," ujarnya. Rojak menambahkan, selain itu kehadiran tokoh lintas agama hadir untuk mendukung perayaan Imlek. Selain di Kwang In Thang ada 7 vihara lain yang melaksankan Imlek pada malam tahun baru di Kota Tangsel. Partisipasi dan dukungan dari beragam agama diperlukan dan pada hakekatnya perayaan tiap agama adalah aktualisasi dari keyakinan ajaran yang dianut. "Terlepas dari perbedaan ini adalah sepatutnya umat beragama di Tangsel mendukung agar perayaan agama dari masing-masing agama berjalan tertib. Kita bangun kebersamaan untuk kelancaran hari-hari besar keagamaan," tambahnya. Masih menurut Rojak, bersama tamu yang hadir berkesempatan diajak membuat atau melakukan ritual yakni membuat makanan khas Imlek. Ia baru mengetahui jika Yu Sheng merupakan makanan khas Imlek. "Meski rasanya aneh, ini merupakan tradisi dan makanan yang harus dilestarikan," tambahnya. Sekretaris MUI Kota Tangsel tersebut menjelaskan, makna yang terpenting adalah kita berdoa kepada Tuhan. Mudah-mudahan perayaan Imlek mendapatkan keberkahan, rezeki yang berlimpah, kesehatan, kesuksesan dan terpentingnya tertanamnya rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia. "Kita menjaga kebersamaan, saling hormat menghormati, perbedaan agama dan keyakinan tanpa harus kita berkonflik apalagi bermusuhan karena perbedaan agama dan keyakinan," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait