TIGARAKSA - Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana mengubah beberapa status Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menjadi perseroan daerah. Ahmed Zaki Iskandar, mengaku sudah memberikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) kepada DPRD Kabupaten Tangerang, sebagai pedoman aturan main terkait perubahan nama perusahaan daerah kedepan. Sedangkan pihak Pemkab Tangerang masih mengkaji perusahaan daerah mana yang akan menjadi perseroan daerah (Perseroda), dan mana yang masih berstatus perusahaan umum daerah (Perumda). "BUMD ini sedang kita masukkan Perda tersebut ke legislatif untuk ada perubahan nama. Mana yang jadi Perumda mana yang jadi Perseroda," kata Zaki, seusai rapat dengan Pimpinan BUMD Kabupaten Tangerang di Pendopo Bupati, Kamis (10/1). Kata Zaki, rapat bersama BUMD digelar sebagai kontrol Pemkab Tangerang untuk mengetahui rencana perusahaan ke depan, sehingga perusahaan memahami aturan main yang dipersiapkan oleh pemerintah kedepan terkait perubahan status beberapa BUMD. "Tadi setiap BUMD memaparkan rencana kerjanya jangka pendek, menengah, dan panjang seperti apa agar proyeksi ke depan sebagai Perseroda atau Perumda sesuai dengan aturan main. Pokoknya target semua naik labanya," lanjutnya. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Kabupaten Tangerang, Jamaludin, mengatakan proyeksi pertumbuhan selama 2018 dinilai cukup bagus dari sisi laba dan pembangunan pasar. Selisih pendapatan di 2018 meningkat lebih sedikit dari 2017 lalu. Sedangkan laba yang dicapai melebihi dari target yang ditentukan. "Proyeksi pertumbuhan 2018 lumayan bagus, sisi pendapatan naik di 2018 sekitar Rp7,7 miliar, meningkat sekitar Rp200 juta dari tahun sebelumnya. Laba melampaui target dari yang kita tetapkan di tahun 2018, target laba di tahun 2019 di bawah Rp1 miliar," jelas Jamalaludin. Untuk mencapai target pendapatan serta keuntungan, Jamalaludin berprinsip akan terus melakukan upaya revitalisasi pasar yang sudah berusia di atas 20 tahun. Salah satunya Pasar tradisional Tigaraksa yang ditarget selesai 2019 ini. Namun, Jamalaludin mengakui, ada pembatalan investasi untuk pembangunan Pasar Baru Balaraja, sehingga berimbas pada pertumbuhan keuntungan untuk tahun 2018. "Laba kita berbeda sedikit karena ada komitmen investasi yang belum bisa berjalan, 2018 kita merencanakan membangun pasar CRS Balaraja, karena satu hal yang lain tidak bisa dilakukan. Bukan karena faktor pendapatannya tapi karena faktor investasi," jelasnya. Jamalaludin berencana untuk bekerja sama dengan PT Lembaga Keungan Mikro (LKM), dimana para pedagang bisa terhindar dari jeratan para rentenir. Ditektur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tangerang, Rusdy Machmud, berpendapat walaupun terbatasnya ketersediaan air tidak menjadi penghambat untuk terus mengembangakan pendapatan perusahaan dengan konsep dan strategi yang tepat. Ia menyebutkan, jumlah pelanggan semenjak 2014 sampai dengan 2018 terjadi pertumbuhan yang cukup baik. "Pertumbuhan pelanggan naik terus dari sekitar 124 ribu pelanggan sekarang sekitar 144 ribu pelanggan," akunya. Dimana target pelanggan antara 2019 sampai 2023 ditarget di atas 280 ribu. Rusdy menjelaskan, ada beberapa wilayah yang akan disisir secara bertahap untuk mencapai target yang diberikan Bupati Tangerang dengan pelanggan mencapai 60 persen dari total penduduk. "2019 target utama kita pengembangan pelanggan untuk di Curug, Legok, Binong, dan sekitarnya. Harapan kita mencapai target selama lima tahun kedepan mencapai 60 persen, kita lakukan bertahap untuk itu," jelas Rusdy. Selain dari jumlah pelanggan yang terus tumbuh, PDAM juga mengalami pertumbuhan laba dimana untuk tahun 2019 di target mencapai Rp79 miliar. "Aspek laba terus naik setiap tahun. Sedangkan PDAM untuk deviden ke Pemkab sudah Rp20 miliar lebih per tahun," pungkasnya. (mg-10/mas)
Laba BUMD Lampaui Target
Jumat 11-01-2019,03:57 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :