Pasca Tsunami Selat Sunda, Pantai Tanjung Kait Sepi Pengunjung

Jumat 04-01-2019,04:14 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MAUK – Bencana alam tsunami Selat Sunda berdampak kepada jumlah pengunjung objek wisata Pantai Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Nuryanah, pemilik Rumah Makan Pesona Laut menuturkan, rumah makan yang menjual berbagai jenis ikan bakar di objek wisata Pantai Tanjung Kait tiap tahun jumlah pengunjungnya semakin ramai. “Keluarga kami membuka rumah makan yang menjual berbagai jenis ikan bakar di Pantai Tanjung Kait, sejak dua puluh tahun lalu. Alhamdulillah, pengunjung semakin ramai setiap tahun,” tuturnya, Kamis (3/1). Ia membeberkan, warung makan miliknya mampu meraup omzet mencapai Rp2 sampai Rp3 juta per hari. Lalu, omzet bisa mencapai Rp5 sampai Rp10 juta pada Sabtu dan Minggu. Bahkan, omzet hingga Rp20 sampai Rp30 juta setiap hari raya idul fitri, gong xi fat cai, natal dan tahun baru. Namun, ungkapnya, jumlah pengunjung objek wisata Pantai Tanjung Kait saat ini menurun drastis setelah bencana alam tsunami Selat Sunda. Menurutnya, para wisatawan merasa khawatir berkunjung ke objek wisata pantai, termasuk Pantai Tanjung Kait. Dengan begitu, omzet yang didapatkannya menurun drastis. “Walaupun begitu, saya percaya rezeki sudah diatur Allah SWT. Jadi, Insya Allah kedepan jumlah pengunjung di Pantai Tanjung Kait akan ramai kembali,” harapnya. Senada dengan Nuryanah, Sanusi, pedagang otak-otak ikan mengatakan, dia memiliki pengalaman bisa menjual barang dagangannya lebih dari 1.000 setiap perayaan malam pergantian tahun baru. Malam pergantian tahun baru 2019 ini, barang dagangannya hanya terjual sekitar 100  saja. “Mungkin para pengunjung lagi khawatir ke objek wisata pantai setelah terjadi bencana tsunami di Pandegelang. Ditambah lagi, turun hujan saat malam pergantian tahun baru kemarin,” katanya. Nuryati, pemilik warung makan lainnya mengatakan, dia memiliki banyak pelanggan yang hobi memancing di atas bagan pemancingan di Pantai Tanjung Kait. Ia menuturkan, biasa para pemancing membeli makanan untuk bekal saat ke laut. “Sekarang jualan lagi sepi karena jarang yang mancing ikan. Ditambah lagi, beredar video di media sosial yang mengisukan terjadi ombak tinggi di Pantai Tanjung Kait. Padahal itu tidak benar,” ujarnya. Aji, seorang pengunjung mengatakan, dia tidak terlalu khawatir berkunjung ke Pantai Tanjung Kait untuk saat ini. Sebab, dia menganggap bencana alam merupakan musibah. “Kalau sudah diberi musibah, manusia hanya bisa menerima dan pasrah saja. Jadi saya tidak terlalu khawatir berkunjung ke pantai,” (mg-2/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait