Banjir Rob, Mengungsi Lagi

Rabu 02-01-2019,08:20 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG - Banjir melanda Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1). Air laut meluap akibat tingginya curah hujan. Ribuan warga yang mengungsi akibat tsunami, telah kembali ke rumah masing-masing. Kini, akibat banjir rob, harus kembali ke pengungsian lagi. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat membenarkan jika banjir yang melanda belasan kampung di Kecamatan Labuan sudah mulai surut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir tersebut disebabkan tingginya curah hujan dan naiknya air laut, sehingga menyebabkan ribuan rumah tergenang air setinggi 2-3 meter. "Sudah mulai surut. Tadi pagi sih ada 2 sampai 3 meter. Sekarang antara 75 sentimeter sampai 1 meter, dan memang yang paling parah ini di Labuan banjirnya," kata Asep saat dihubungi Tangerang Ekspres, Selasa (1/1). Menurut Asep, warga juga saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing. "Kita imbau warga tetap waspada karena curah hujan juga masih tinggi. Kita juga koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait curah hujan. Kalau sekiranya (curah) hujan tinggi, kita akan menginformasikan ke masyarakat," ujarnya. Dari data BPBD Kabupaten Pandeglang, banjir merendam setidaknya 15 kampung di Kecamatan Labuan dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter. "Warga Labuan juga sudah biasa. Kalau banjir, mereka ngungsi ke rumah saudara. Kalau surut, yah balik lagi. Tapi sekali lagi kita katakan, masyarakat harus tetap waspada," katanya. Diperoleh dari berbagai sumber,  warga Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, yang pernah mengungsi karena tsunami, mengungsi lagi karena banjir menerjang permukimannya. Ketinggian air mencapai 2-3 meter. "Kami baru saja kembali ke rumah setelah beberapa waktu tinggal di tempat pengungsian korban tsunami, namun harus kembali mengungsi untuk menghindari banjir," kata Sukmana, warga Teluk, Pandeglang, seperti dilansir Antara, Selasa (1/1). Banjir yang menerjang perkampungan Teluk itu terjadi akibat luapan Kali Cipunten. Curah hujan di daerah tersebut cukup tinggi. Curah hujan dengan intensitas lebat dan ringan terjadi sejak Senin (31/12) siang hingga Selasa pagi. Banjir juga menggenangi ruas jalan Labuan-Carita hingga pertigaan Pasar Labuan. Kondisi itu mengakibatkan banyak kendaraan yang mogok. Selain itu, ratusan warga terpaksa kembali mengungsi sebelum banjir surut. "Kami sudah lelah dan capek, baru saja pulang dari pengungsian korban tsunami, namun kembali mengungsi karena banjir," ujarnya. (tb/tnt)

Tags :
Kategori :

Terkait