Kelompok Pecinta Alam Dilatih Penyelamatan di Air
PENYELAMATAN: Peserta pelatihan sedang melakukan praktek water rescue di kawasan Situ 7 Muara Pamulang. -(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, PAMULANG — Organisasi Kepemudaan Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda Pemudi (Ganespa) mengadakan pelatihan water rescue atau penyelamatan air.
Pelatihan tersebut diikuti sekitar 32 orang dari 15 organisasi, seperti dari mahasiswa pecinta alam (Mapala), siswa pecinta alam (Sispala), kelompok pecinta alam (KPA) dan lainnya.
Pelatihan tersebut di kawasan Situ 7 Muara Pamulang, Sabtu (1/11). Ketua Ganespa Decky Arisa Meynard mengatakan, dalam pelatihan tersebut pihaknya bekerjasama dengan BPBD Kota Tangsel.
”Ini latihan awal atau dasar untuk rescue air. Nanti akan ada kelanjutannya dan dibikin di sungai, namanya river rescue,” ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Sabtu (1/11).
Decky menambahkan, water rescue adalah keilmuan yang mempelajari pertolongan diarus tenang atau pertolongan di air. Contohnya ada orang yang tenggelam di sungai. Dalam pelatihan tersebut diajarkan bagaimana cara melakukan evakuasi, cara membalikan perahu yang terbalik bagaimana dan cara mengevakuasinya.
”Cara penggunaan mesin perahu, cara mendayung perahu bagaimana. Kalau contoh ada korban hilang di air dan masih tenggelam di dasar, tekninya seperti apa juga diajarkan dan alatnya apa saja yang digunakan,” tambahnya.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan ada dua jenis, yakni materi di kelas dan praktek. ”Kalau di materi kelas itu mulai teknik penolongannya, tentang pengenalan alat keselamatan di air, teknik renang, teknik dayung, operasional motor tempel, pengenalan perahu karet, teknik pertolongan di air dan defend and release,” jelasnya.
Decky mengaku, defend dan release adalah teknik dasar dan wajib yang harus dikuasai oleh setiap personel penyelamat di air. Tujuannya untuk memastikan keselamatan penolong itu sendiri saat menghadapi korban tenggelam yang mungkin panik.
”Sedangkan materi prakteknya itu yang materi di kelas langsung dipraktekan,” tuturnya.
Ada beberapa kesulitan saat melakukan penyelamatan di ari. Salah satunya adalah plip plop, yakni jika perahu terbalik kita harus membalikan perahu kembali dan juga harus menyelamatkan awak perahu.
”Membalikan perahu yang terbalik ini bisa dilakukan sendiri dan ada tekniknya,” tuturnya.
Decky mengungkapkan, setelah pelatihan water rescue akan dilanjutkan pelatihan di sungai yakni river rescue. ”Perkiraan bulan depan dan sekarang sedang kita susun pengajarannya karena, Ganespa ingin buat beda dari yang lain. Lokasi river rescue ini akan kita adakan di Kali Cisadane,” tutupnya.
Sementara itu, Instruktur Pelatihan dari BPBD Kota Tangsel Dodi Hartanto mengatakan, dalam pelatihan water rescue tersebut diikuti puluhan peserta yang berasal dari sejumlah organisasi.
”Materi yang kita berikan diantaranya adalah teknik renang, metode pertolongan di air, pengenalan alat keselamatan di air. Juga termasuk teknik defend dan realease dan motor tempel,” ujarnya.
Sumber:

