BJB OKTOBER 2025

Kelompok Pecinta Alam Dilatih Penyelamatan di Air

Kelompok Pecinta Alam Dilatih Penyelamatan di Air

PENYELAMATAN: Peserta pelatihan sedang melakukan praktek water rescue di kawasan Situ 7 Muara Pamulang. -(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, PAMULANG — Organisasi Kepemudaan Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda Pe­mudi (Ganespa) mengada­kan pelatihan water rescue atau penyelamatan air.

Pelatihan tersebut diikuti sekitar 32 orang dari 15 orga­nisasi, seperti dari mahasiswa pecinta alam (Mapala), siswa pecinta alam (Sispala), ke­lompok pecinta alam (KPA) dan lainnya.

Pelatihan tersebut di ka­wasan Situ 7 Muara Pamu­lang, Sabtu (1/11). Ketua Ga­nespa Decky Arisa Mey­nard mengatakan, dalam pe­latihan tersebut pihaknya bekerjasama dengan BPBD Kota Tangsel.

”Ini latihan awal atau dasar untuk rescue air. Nanti akan ada kelanjutannya dan dibi­kin di sungai, namanya river rescue,” ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Sabtu (1/11).

Decky menambahkan, wa­ter rescue adalah keilmuan yang mempelajari pertolo­ngan diarus tenang atau per­tolongan di air. Contohnya ada orang yang tenggelam di sungai. Dalam pelatihan tersebut diajarkan bagaimana cara melakukan evakuasi, cara membalikan perahu yang terbalik bagaimana dan cara mengevakuasinya.

”Cara penggunaan mesin perahu, cara mendayung pe­rahu bagaimana. Kalau contoh ada korban hilang di air dan masih tenggelam di dasar, tekninya seperti apa juga diajarkan dan alat­nya apa saja yang digunakan,” tambahnya.

Menurutnya, pelatihan yang diberikan ada dua jenis, yakni materi di kelas dan praktek. ”Kalau di materi ke­las itu mulai teknik peno­lo­ngannya, tentang penge­nalan alat keselamatan di air, teknik renang, teknik da­yung, operasional motor tempel, pengenalan perahu karet, teknik pertolongan di air dan defend and release,” jelasnya.

Decky mengaku, defend dan release adalah teknik dasar dan wajib yang harus dikuasai oleh setiap personel penyelamat di air. Tujuannya untuk memastikan kesela­matan penolong itu sendiri saat menghadapi korban tenggelam yang mungkin panik. 

”Sedangkan materi prak­teknya itu yang materi di ke­las langsung dipraktekan,” tuturnya.

Ada beberapa kesulitan saat melakukan penyelamat­an di ari. Salah satunya ada­lah plip plop, yakni jika pe­rahu terbalik kita harus mem­balikan perahu kembali dan juga harus menyela­mat­kan awak perahu. 

”Membalikan perahu yang terbalik ini bisa dilakukan sendiri dan ada tekniknya,” tuturnya.

Decky mengungkapkan, setelah pelatihan water res­cue akan dilanjutkan pe­la­tihan di sungai yakni river rescue. ”Perkiraan bulan de­pan dan sekarang sedang kita susun pengajarannya karena, Ga­nespa ingin buat beda dari yang lain. Lokasi river rescue ini akan kita adakan di Kali Cisadane,” tutupnya.

Sementara itu, Instruktur Pelatihan dari BPBD Kota Tangsel Dodi Hartanto me­nga­takan, dalam pelatihan water rescue tersebut diikuti puluhan peserta yang berasal dari sejumlah organisasi.

”Materi yang kita berikan diantaranya adalah teknik renang, metode pertolongan di air, pengenalan alat kese­lamatan di air. Juga termasuk teknik defend dan realease dan motor tempel,” ujarnya.

Sumber: