Imigrasi Bandara Soetta Pastikan Layanan Optimal
Plt Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih P. Kartika Perdhana, saat mengunjungi Bandara Soetta guna memastikan kesiapsiagaan petugas Imigrasi, Selasa (30/12/2025).-Abdul Aziz/Tangerang Ekspres -
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) memastikan pelayanan keimigrasian tetap optimal. Hal itu disampaikan Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam kunjungannya ke Bandara Soekarno Hatta, Selasa (30/12).
Yuldi menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi telah melakukan berbagai langkah antisipatif guna memastikan seluruh layanan keimigrasian di Bandara Soetta tetap optimal pada momentum perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Kita memastikan seluruh layanan keimigrasian di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tetap optimal,” kata Yuldi dalam keterangannya.
Yuldi yang didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih P. Kartika Perdhana, memastikan kesiapsiagaan petugas Imigrasi.
Dalam kegiatan pemantauan, dia bersama jajarannya mengunjungi juga Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, meliputi area keberangkatan dan kedatangan internasional.
Pihaknya meninjau kesiapan pemeriksaan keimigrasian baik melalui sistem pemeriksaan digital menggunakan autogate maupun pemeriksaan melalui konter pemeriksaan imigrasi.
”Sistem pemeriksaan digital dan konter manual dipastikan berfungsi optimal, serta pengawasan diperkuat agar pelayanan tetap cepat, tertib, dan akurat tanpa mengurangi aspek keamanan perlintasan,” ujarnya.
Yuldi menjamin keamanan, ketertiban, serta kelancaran pelayanan dan pemeriksaan keimigrasian selama masa libur Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dikatakan Yuldi, kesiapan sistem digital menjadi indikator stabilitas sistem dan integrasi data, sementara kesiapan konter pemeriksaan imigrasi berfungsi sebagai mekanisme cadangan dalam menghadapi potensi kendala sistem maupun kebutuhan pemeriksaan lanjutan yang memerlukan interaksi langsung dengan penumpang.
Hal itu guna mencegah terjadinya penumpukan pada titik-titik layanan serta pengamanan keimigrasian.
Selain kesiapan mekanisme pemeriksaan, tambah Yuldi, pihaknya juga melakukan pengecekan kondisi kesehatan petugas imigrasi, kecukupan jumlah petugas, serta kesiapsiagaan petugas sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
”Aspek lain yang turut diperhatikan meliputi disiplin alur kerja, koordinasi antarpetugas, kepadatan arus penumpang, serta faktor pendukung lain yang berpengaruh terhadap kelancaran pelayanan keimigrasian, khususnya pada periode dengan mobilitas tinggi,” paparnya.
Yuldi menyebut, potensi gangguan kecil dalam alur pemeriksaan yang dapat menimbulkan efek berantai.
”Keterlambatan beberapa detik per penumpang, baik akibat kendala sistem, ketidaksiapan jalur cadangan, maupun perpindahan penumpang antarjalur yang tidak tertib, berpotensi berkembang menjadi antrean panjang pada jam sibuk dan berdampak pada meningkatnya beban kerja petugas serta kenyamanan penumpang,” pungkasnya.
Sumber:

