BJB NOVEMBER 2025

Imigrasi Bandara Soetta Pastikan Layanan Optimal

Imigrasi Bandara Soetta Pastikan Layanan Optimal

Plt Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih P. Kartika Perdhana, saat mengunjungi Bandara Soetta guna memastikan kesiapsiagaan petugas Imigrasi, Selasa (30/12/2025).-Abdul Aziz/Tangerang Ekspres -

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Imigrasi Ban­dara Soekarno-Hatta (Soe­tta) memastikan pela­ya­nan keimigrasian tetap op­timal. Hal itu disampaikan Plt. Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam kunju­ngannya ke Bandara Soekarno Hatta, Selasa (30/12).

Yuldi menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi telah melakukan berbagai langkah antisipatif guna me­mastikan seluruh layanan keimigrasian di Bandara Soe­tta tetap optimal pada momentum perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

“Kita memastikan seluruh layanan keimigrasian di Ban­dara Internasional Soekarno-Hatta tetap optimal,” kata Yuldi dalam keterangannya.

Yuldi yang didampingi Ke­pala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih P. Kartika Perdhana, memastikan kesiapsiagaan petugas Imigrasi.

Dalam kegiatan peman­tau­an, dia bersama jajarannya mengunjungi juga Terminal 3 Bandara Internasional Soe­karno-Hatta, meliputi area keberangkatan dan kedata­ngan internasional.

Pihaknya meninjau kesia­pan pemeriksaan keimigra­sian baik melalui sistem pe­meriksaan digital menggu­nakan autogate maupun pe­meriksaan melalui konter pemeriksaan imigrasi.

”Sistem pemeriksaan digital dan konter manual dipastikan berfungsi optimal, serta pe­ngawasan diperkuat agar pelayanan tetap cepat, tertib, dan akurat tanpa mengurangi aspek keamanan perlintasan,” ujarnya.

Yuldi menjamin keamanan, ketertiban, serta kelancaran pelayanan dan pemeriksaan keimigrasian selama masa libur Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. 

Dikatakan Yuldi, kesiapan sistem digital menjadi indi­kator stabilitas sistem dan integrasi data, sementara kesiapan konter pemeriksaan imigrasi berfungsi sebagai mekanisme cadangan dalam menghadapi potensi kendala sistem maupun kebutuhan pemeriksaan lanjutan yang memerlukan interaksi lang­sung dengan penumpang. 

Hal itu guna mencegah ter­jadinya penumpukan pada titik-titik layanan serta penga­manan keimigrasian. 

Selain kesiapan mekanisme pemeriksaan, tambah Yuldi, pihaknya juga melakukan pengecekan kondisi kese­hatan petugas imigrasi, kecu­kupan jumlah petugas, serta kesiapsiagaan petugas sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

”Aspek lain yang turut diper­hatikan meliputi disiplin alur kerja, koordinasi antarpe­tugas, kepadatan arus penum­pang, serta faktor pendukung lain yang berpengaruh ter­hadap kelancaran pelayanan keimigrasian, khususnya pa­da periode dengan mobi­litas tinggi,” paparnya.

Yuldi menyebut, potensi gangguan kecil dalam alur pemeriksaan yang dapat me­nimbulkan efek berantai. 

”Keterlambatan beberapa detik per penumpang, baik akibat kendala sistem, ke­tidak­siapan jalur cadangan, maupun perpindahan pe­num­pang antarjalur yang tidak tertib, berpotensi ber­kembang menjadi antrean panjang pada jam sibuk dan berdampak pada mening­katnya beban kerja petugas serta kenyamanan penum­pang,” pungkasnya.

Sumber: