Tradisi Sungkeman Peringatan Hari Guru di SDN Pasar Kemis III, Bukti Penghormatan dan Kerendahan Hati Siswa
Siswa SDN Pasar Kemis III sungkem kepada guru sebagai rasa hormat dan terimakasih di Hari Guru Nasional ke-80 di halaman SDN Pasar Kemis III. (Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Pagi itu lapangan SDN Pasar Kemis III terlihat seluruh siswa melakukan sungkeman dengan guru mereka. Tradisi ini terus dilakukan sekolah itu, sebagai bukti penghormatan dan kerendahan hari seorang siswa terhapa guru.
Para siswa berdiri berbaris dengan hati yang berdebar. Mereka brsiap melakukan sungkeman. Di hadapan para siswa ini, guru-guru duduk dengan takzim.
Ketika satu per satu siswa maju, suasana berubah hening. Seorang anak yang biasanya begitu ceria kini menahan haru. Ia bersimpuh di hadapan gurunya orang yang setiap hari menemani langkah kecilnya menuju masa depan. Dengan tangan gemetar, ia melakukan sungkeman, menyentuhkan kening di pangkuan sang guru, seolah memohon restu untuk hidupnya yang masih panjang.
Sang guru, yang telah puluhan tahun mengabdi, menatap muridnya dengan mata berkaca-kaca. Nak, terima kasih, bisiknya lirih. Belajarlah terus. Jadilah manusia yang lebih baik dari gurumu.
Kalimat sederhana itu seperti angin sejuk yang meresap ke dada para siswa lainnya. Mereka menyadari bahwa setiap teguran, setiap tugas, setiap nasihat yang dulu mereka anggap beban, semua itu adalah tanda cinta. Cinta yang tidak selalu manis, tapi selalu tulus.
Ketika sungkeman terus berlanjut, beberapa guru tak lagi mampu menahan air mata. Mereka tidak pernah meminta balasan atas pengorbanan yang mereka berikan. Tapi hari itu, ketika murid-murid mereka bersimpuh dengan penuh hormat, seolah seluruh lelah bertahun-tahun lenyap seketika.
Hari Guru bukan sekadar ucapan selamat atau pemberian bunga. Hari Guru adalah pengingat bahwa para pendidik adalah jembatan yang rela diinjak agar anak-anak negeri dapat melangkah lebih jauh. Mereka adalah cahaya yang tidak pernah meminta untuk disorot, tetapi selalu menerangi jalan.
Peringatan Hari Guru adalah saat bagi mereka untuk menundukkan kepala, merendahkan hati, dan memeluk kembali nilai-nilai yang selalu ditanamkan oleh para pendidik hormat, cinta, dan terima kasih yang tak terucapkan selama ini.
Suasana di lapangan SDN Pasar Kemis terasa sangat hangat dan haru. Para siswa juga satu persatu mengikuti proses sungkeman yang sudah menjadi sebuah tradisi tahunan yang selalu di gelar.
"Pada akhirnya, bukan hadiah, bukan panggung, bukan tepuk tangan yang membuat seorang guru bahagia melainkan melihat murid-muridnya tumbuh, tegap, dan berkarakter. Dan hari ini, dalam kehangatan sungkeman penuh haru, para guru kembali menemukan alasan mengapa mereka memilih jalan pengabdian ini,"ujar Kepala SDN Pasar Kemis III Aan Tartika kepada Tangerang Ekspres di sela-sela kegiatan sungkeman siswa, Selasa (25/11).
Aan mengatakan, kegiatan sungkeman bukan hanya sekadar kegiatan biasa, tetapi sebuah kegiatan sakral tahun yang selalu di gelar setiap Hari Guru Nasional. Dan itu, menjadi sebuah kegiatan yang tidak pernah dilupakan, karena sungkeman menjadi sebuah simbol penghormatan dan bakti siswa kepada guru. Tidak hanya sungkeman, ada beberapa kegiatan lainnya seperti potong tumpeng dan juga berdoa bersama untuk para guru.
"Di hari guru ini, siswa melakukan sungkeman seperti halnya mereka melakukan sungkeman kepada orangtuanya. Karena memang guru adalah orang tua ke dua siswa saat mereka berada di sekolah. Bukan hanya sebagai orang tua tetapi guru juga melakukan pendidikan dan pembentukan karakter siswa,"paparnya.
Aan berharap, sungkeman ini akan menjadi sebuah momentum yang selalu diingat siswa, bahwa guru sangat berjasa dalam memberikan sebuah pendidikan tanpa pamrih. Maka itu, siapapun harus bisa lebih menghormati dan menghargai peran guru dalam memberikan pendidikan. (*)
Sumber:

