Mudik Nataru, Titik Macet Jakarta-Cikampek, Cirebon-Surabaya Lengang
JAKARTA-Persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah dilakukan. Pemerintah telah melakukan pemetaam jalur, moda, dan jumlah penumpang. Tersambungnya tol dari Jakarta hingga Surabaya dinilai memberi dampak signifikan. Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi kemarin (18/12) mengatakan bahwa tol Jakarta-Cikampek merupakan daerah yang rawan macet. Sedangkan Cikampek hingga Cirebon, kemacetan sudah mulai berkurang. Namun dipastikan jalur tetap padat. ”Kami menyarankan agar masyarakat tidak memaksakan lewat tol kalau sudah macet. Jalan nasional kita sudah baik,” ujarnya. Meski demikian, pihaknya telah menyiapkan beberapa opsi untuk mengatasi kemacetan. Pertama pembatasan kendaraan barang yang akan dilakukan pada 21-22 Desember, 25 Desember, 28-29 Desember, dan 1 Januari. Sistem contraflow juga akan diberikan. Namun cara ini akan dilakukan atas komando Polri. ”Kita juga siapkan jalan negara, jadi bisa menjadi pilihan,” tutur Budi. Sedangkan tol dari Cirebon hingga Surabaya diprediksi akan lebih lengang. Sebab sebagian tujuan ada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Namun, Budi justru memperingatkan agar mereka yang masih melanjutkan ke Surabaya agar berhati-hati. Pasalnya pengemudi akan banyak mengalami kelelahan usai melewati Semarang. ”Untuk itu saya sarankan setiap empat jam istirahat,” ujarnya. Rest area telah disiapkan di sepanjang tol. Jika rest area penuh, masyarakat disarankan untuk beristirahat di kota-kota sekitar jalan tol. Untuk petugas posko, seluruhnya akan bersiaga mulai 20 Desember. Petugas gabungan tersebut terdiri dari polisi, Kemenkes, Kemenhub, dan Kementerian PUPR. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga akan bersurat kepada Basarnas dan BNPB untuk koordinasi antisipasi bencana. Hal ini terkait beberapa daerah yang rawan longsor dam banjir. Sementara itu PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) terus memonitor pergerakan penumpang pengguna kapal PELNI di seluruh wilayah kerjanya. Daerah kantong-kantong penumpang yang akan merayakan Natal cukup tinggi di wilayah Indonesoa Timur. PELNI mempredikasi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar 1 % dari 327.204 pada 2017 menjadi 327.458 pelanggan di tahun ini. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PELNI Ridwan Mandaliko mengatakan dalam rangka Nataru PELNI menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan 46 trayek kapal perintis dengan 52 unit kapal. “Kami mengutamakan keselamatan. Penumpang kapal dibatasi sesuai ketentuan dari regulator,” beber Ridwan. (jpg)
Sumber: