Mengembalikan Gairah Juara
ROMA – Senin dinihari kemarin di Stadio Olimpico Roma (15/5), Juventus harus merelakan euforia scudetto setelah kalah 1-3 dari AS Roma, yang membuat jarak keduanya terpangkas menjadi empat angka (85-81). Belum hilang duka tersebut, tiga hari berselang, dinihari nanti, Juve harus kembali ke stadion berkapasitas 70.634 kursi tersebut. Bedanya, kali ini Juventus berstatus tim home, dan menjamu Lazio pada final Coppa Italia. Setiap penggawa Si Nyonya Tua, julukan Juve, tentu bakal habis-habisan dalam merebut status campione. Selain menjadi trofi ke-12 Juve, dan penawar pasca kekalahan dari Roma, kemenangan ini juga bakal membuat Juve mengukir sejarah baru. Yaitu tim pertama yang merengkuh gelar secara hattrick. Sejak perhelatan pertama 1922 silam, belum pernah ada tim yang bisa tiga kali beruntun menjadi juara. Juve sendiri baru dua kali menikmati back to back, yaitu pada periode 1958-1960, dan 2014-2016. "Saat ini, kami harus segera menemukan gairah bermain bola kami, dan kembali mencetak gol,” tutur bek Juve, Leonardo Bonucci, kepada La Gazzetta dello Sport. Jika menilik rekor head to head kedua tim dalam dua final sebelumnya, baik Juve maupun Biancocelesti, sebutan Lazio, sama-sama berbagi kemenangan. Meski begitu, Juve patut mewaspadai skuad besutan Simone Inzaghi tersebut. Sebab, mereka bakal bermain tanpa bebas, seiring dengan kepastian tiket menuju Europa League musim depan. Apalagi, mereka terancam kehilangan pilar mereka, Mario Mandzukic. Striker asal Kroasia tersebut memegangi punggungnya dalam lima menit terakhir ketika melawan Roma. Apabila pemain gaek berusia 30 tahun tersebut absen jelas bakal menjadi kerugian yang sangat besar bagi Giorgio Chiellini dkk. Sebab, musim ini, dirinya adalah sosok sentral di posisi winger kiri, dalam formasi 4-2-3-1 milik Massimiliano Allegri. Bermain sebanyak 14 kali di sektor tersebut, Mandzukic menorehkan satu dari sembilan gol yang ditorehkan, serta satu assist. Lebih lanjut, Allegri berujar, jika mereka memenangkan Coppa Italia, ini bakal meningkatkan konfidensi mereka berlipat-lipat untuk meraih Scudetto Serie A saat melawan Crotone di Juventus Stadium (21/5). "Kalau boleh jujur, kekalahan kemarin (Senin) tidak membuatku panik,” ujar Allegri kepada AFP. ”Sebab, kami masih fokus ke tujuan utama kami, dan hasil itu membantu kami mengevaluasi kesalahan kami di masa depan,’ ucap pelatih 49 tahun itu. Terpisah, tuan rumah yang berstatus tim away juga bersiap tidak dengan kekuatan terbaiknya. Sebab, Marco Parolo mengalami cedera lutut, dan Jordan Lukaku menderita cedera paha. Inzaghi pun mengharapkan keduanya cepat pulih sehingga bisa diturunkan di lapangan dinihari nanti. Tentu, Inzaghi ingin mempersembahkan trofi baik sebagai pemain, maupun pelatih. ”Cederanya mereka (Parolo dan Lukaku) jelas bukan yang kuinginkan,” terang Inzaghi. ”Namun, itulah sepak bola,” lanjut allenatore yang berstatus karteker musim lalu tersebut. (jpnn/apw)
Sumber: