Insiden Kecelakaan Mobil Pikap Pengangkut Santri, Rahmat Belum Tahun Kembarannya Meninggal

Insiden Kecelakaan Mobil Pikap Pengangkut Santri, Rahmat Belum Tahun Kembarannya Meninggal

TANGERANG-Polisi masih menyelidiki penyebab mobil pikap pengangkut santri terguling di jalan Boulevard Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Minggu (25/11) lalu. Kondisi pikap nahas itu sudah selesai diperiksa. Kendaraan pengangkut barang tersebut diketahui sudah dua tahun tidak mengikuti uji kir. “Tadi diperiksa untuk mengecek kelayakan, sudah selesai. Nanti hasilnya secara tertulis satu minggu baru muncul,” kata Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Ojo Ruslani, Selasa (27/11). Pengecekan itu dilakukan di Polres Metro Tangerang Kota pada siang kemarin. Polisi bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Tangerang untuk memastikan kondisi kendaraan. “Masalahnya STNK-nya mati dua tahun. Kemudian tidak dilakukan uji kir dua tahun ditempel stiker kir yang diduga palsu,” ungkap Ojo. Saat ini polisi masih menunggu kepulihan sopir pasca kecelakaan. Sopir bernama Rizki Fahmi Azim itu masih dirawat di Sakit Sari Asih, Ciledug. “Malam sudah dimintai keterangan, tapi belum maksimal karena yang bersangkutan masih pusing dan sesak napas,” ucapnya. Rizki juga diketahui belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Dari sejumlah keterangan saksi yang menjadi korban kepada polisi, Rizki kerap menjadi sopir yang mengantarkan santri dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Semanan, Jakarta Barat, ke sejumlah acara. Mobil pikap atau bak terbuka dengan nopol B 9029 RV milik pondok pesantren juga menjadi kendaraan yang dikendarai Rizki untuk mengantar para santri. Sampai kemarin, masih 5 santri yang dirawat di RS Sari Asih Ciledug. Rahmat (15) salah satunya. Dia menceritakan detik-detik sebelum pikap yang ditumpangi 23 santri itu terguling di Jalan Boulevard Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Ia satu dari sekian santri Pondok Pesantren Miftahul Huda yang selamat dalam kecelakaan yang menewaskan tiga orang itu. Lantaran masih kesulitan bicara, Rahmat dibantu saudaranya, Rizah, untuk menjelaskan cerita sebelum kejadian. “Kata dia (Rahmat), pas turunan itu kenceng. Terus sempet kerasa ngerem mendadak sampai akhirnya mereka (santri) terpental,” ujar Rizah di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug. Rahmat tak sadarkan diri ketika itu. Ia baru sadar sudah berada berdekatan saudara kembarnya, Sofyan Sauri (15), yang terpental ke rerumputan. Sofyan satu dari tiga santri yang meninggal. Keluarga sudah memakamkan Sofyan kemarin di Karang Tengah, Kota Tangerang. “Dia (Rahmat) bilang pas bangun langsung lihat saudaranya (Sofyan) ada di dekat dia dan penuh darah. Habis itu Rahmat langsung enggak sadar lagi,” imbuh Rizah. Rahmat mengalami patah tulang di paha kiri dan retak tulang wajah sebelah kiri. Pihak keluarga belum mengabari Rahmat bahwa saudara kembarnya meninggal dalam kecelakaan tersebut. Dokter belum mengizinkan Rahmat pulang lantaran masih harus menjalani perawatan intensif. “Dia bilang pas sadar sempet mimpiin Soyfan dan nanya saudaranya terus. Kita dari keluarga belum kasih tahu kalau saudara kembarnya ini sudah meninggal. Rencana mau bilang pas sudah pulang saja. Biar cepat sembuh dianya,” beber Rizah. Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan, polisi masih menunggu Rizki siap dimintai keterangan. Keterangan Rizki ini sangat penting untuk proses penyelidikan. Ia mengatakan, polisi telah melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi. Namun, Rizki merupakan saksi kunci dalam kejadian tersebut. “Kondisinya masih belum stabil. Kami masih meminta waktu dan koordinasi dengan dokter untuk meminta keterangan. Saat ini belum bisa dimintai keterangan,” kata dia. Harry sempai menjenguk Rizki di Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, pada Senin (26/11) kemarin. Ia menegaskan, status Rizki masih sebagai saksi. Menurut dia, tersangka baru bisa diketahui setelah saksi kunci menjelaskan kronologis kejadiannya. Pikap yang mengalami celaka di jalan Boulevard Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang ini mengangkut santri berjumlah 23 orang. Para santri Pondok Pesantren Miftahul Huda itu usai menghadiri perayaan Maulid Nabi di Kampung Pondok KH Rosyid, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang. (mg-9/bha)

Sumber: