Madura FC vs PSS Sleman (1-0), Laga Sarat Emosi
STADION Achmad Yani, Sumenep, bergemuruh begitu Bayu Firmansyah menjebol gawang PSS Sleman pada menit ke-81 kemarin. Bukan hanya memastikan kemenangan 1-0 atas PSS Sleman, gol itu sekaligus membuat lega suporter Madura FC yang sebelumnya selalu dibuat tegang. Suporter Madura FC memang menantikan laga kontra PSS. Kericuhan saat bertamu di Sleman (6/11) membuat mereka panas. Buktinya, tensi sudah membara sebelum laga dimulai. Saat pemain PSS memasuki lapagan jelang kickoff, suporter Madura FC mengintimidasi dengan beragam teriakan. Di lapangan, kedua tim bermain keras dan banyak pelanggaran terjadi. Buktinya, ada enam kartu kuning yang dikeluarkan wasit Steven Yubel dari kantongnya. Empat untuk pemain Madura FC dan dua sisanya untuk pemain PSS. Yang paling mencolok adalah kejadian pada menit ke-40. Bek Madura FC Anis Mujiono bertabrakan dengan full back PSS Akbar Zakaria. Bukan Akbar yang tersulut. Justru bek PSS Asyraq Gufran yang muntap. Dia menghampiri Anis dan nyaris terjadi baku hantam sebelum dipisah rekan satu timnya. Tak berhenti sampai di situ, ketegangan kian memuncak kala gelandang PSS Dave Mustaine melanggar gelandang serang Madura FC Moh Said. Anis Mujiono yang baru saja bersitegang dengan Arsyaq langsung berlari ke arah Dave dan mencoba melepaskan bogem mentah. Untungnya bisa dicegah oleh rekan-rekannya. Setiap ada pemain Madura FC dilanggar, suporter tersulut. Teriakan terus dilakukan. Tapi, situasi mereda setelah gol kemenangan tercipta. ”Ini (kemenangan) bukan revans. Kami hanya fokus untuk mencoba meraih kemenangan demi lolos ke empat besar,” kata pelatih Madura FC Salahudin. Sementara bek PSS M. Bagus Nirwanto juga tak menampik laga berjalan penuh dengan ketegangan. Dia menilai laga sangat berjalan panas. ”Mungkin (pelanggaran yang terjadi) kurang wajar ya. Banyak yang main keras. Tapi, mau gimana lagi, toh itu sudah terlanjur,” kata pemain yang akrab disapa Bagus itu. Manajer Madura FC Januar Herwanto puas dengan jalannya pertandingan. Menurutnya, laga berjalan bersih tanpa keputusan kontroversial. ”Alhamdulillah kami menang tanpa gol offside. Menang dengan cara terhormat melegakan jiwa kami,” ujarnya. Di sisi lain, pelatih PSS Seto Nurdiantoro bahkan sudah menduga laga akan berjalan alot sejak awal. Tapi, meski kalah, dia tetap mengapresiasi pasukannya. ”Anak-anak sudah bermain maksimal. Sesuai dengan apa yang saya inginkan. Apa yang saya harapkan sudah dilakukan pemain,” jelasnya. Kekalahan yang membuat peluang PSS lolos ke babak empat besar menjadi lebih berat. Mereka ada di dasar klasemen grup B babak delapan besar Liga 2 2018 dengan 4 poin. Masih ada sisa dua pertandingan, yakni menjamu Persita Tangerang (16/11) dan Persiraja Banda Aceh (20/11). (jpg/apw)
Sumber: