Cintailah Apa Yang Anda Lakukan

Cintailah Apa Yang Anda Lakukan

Refleksi: “Untuk menjadi manusia kreatif, Anda harus mencintai, sebab kreativitas dan cinta lahir dari bagian jiwa yang sama. Kreativitas adalah Anda mencintai apa yang Anda lakukan, menikmati apa yang Anda lakukan, dan meyakini apa yang Anda lakukan adalah anugerah Ilahi.” Ada sebuah ungkapan kuno yang menurut saya mengajarkan prinsip hidup sangat bagus. Ungkapan itu mengatakan, “Temukanlah pekerjaan yang Anda cintai, dan jika Anda belum menemukannya, maka cintailah pekerjaan yang Anda temukan.” Di mana pun kita bertemu orang kreatif, di bidang apa pun, pasti orang itu mencintai apa yang dilakukannya, terlepas apakah pekerjaan itu awalnya dicintai atau tidak. Bahkan kata orangtua Jackson bersaudara, Joseph Jackson, anak-anaknya berlatih musik selama 26 jam sehari. Semua orang tahu bahwa sehari semalam hanya ada 24 jam. Seorang desainer senior mengatakan kepada saya, saking cintanya dia pada pekerjaan dan profesinya, sampai-sampai sering lupa makan siang. "Di mana pun kita bertemu orang kreatif, di bidang apa pun, pasti orang itu mencintai apa yang dilakukannya, terlepas apakah pekerjaan itu awalnya dicintai atau tidak" Bagaimana supaya kita bisa mencintai pekerjaan? Saya ingin memberi gambaran sebagai berikut: Ada tiga orang kuli bangunan yang dilibatkan dalam proyek pembangunan sekolah. Yang satu berpikir dia hanya seorang buruh, tugasnya mengantarkan adonan semen dan pasir ke tukang. Buruh ya buruh. Begitu dapat upah lalu pulang dan tidak akan kembali bekerja sebelum uangnya habis. Orang kedua berpikir sebagai pekerja dan ingin punya tabungan. Tujuannya adalah bisa menyekolahkan anaknya lebih tinggi dari dia. Dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dan sisanya ditabung. Orang yang ketiga berpikir akan belajar bagaimana membuat bangunan. Dia tidak berpikir seperti buruh kuli sebagaimana umumnya. Dia berpikir sebagai orang yang belajar untuk membangun sekolah. Sambil menabung hasil kerjanya, dia bersikukuh meningkatkan ilmunya untuk mewujudkan pencapaian atau keinginan idealnya. Saya pikir hanya ketika Anda bisa berpikir seperti buruh kelompok ketigalah yang bisa membuat Anda mencintai pekerjaan dan profesi sepenuh hati. Anda memang tetap termotivasi mendapatkan uang, tetapi bukan hanya uang yang memotivasi Anda. Anda ingin mewujudkan sesuatu yang benar-benar Anda inginkan. "Menurut saya, kunci cinta di sini ada tiga, yaitu sepenuh hati, dorongan untuk berprestasi (motivasi) dan ketahanan (per sistence). Apa arti cinta di sini? Cinta di sini bukan semata Anda membanggabanggakan pekerjaan atau profesi itu. Cinta di sini adalah Anda menjalaninya sepenuh hati dengan perasaan bahagia dan Anda terdorong untuk mencapai kemajuan terus-menerus di pekerjaan atau profesi itu. Cinta di sini kata kuncinya adalah dinamika batin yang progresif. Anda terus punya energi untuk berprestasi, menjadi bernilai, atau berkontribusi pada apa yang Anda lakukan. Menurut saya, kunci cinta di sini ada tiga, yaitu sepenuh hati, dorongan untuk berprestasi (motivasi), dan ketahanan (persistence). Orang yang cinta, hati dan pikirannya akan berkonsentrasi penuh. Orang yang cinta, selalu punya dorongan (motivasi). Cinta akan membuat seseorang punya ketahanan lebih tinggi. Apa yang membuat seniman, CEO perusahaan, atau negarawan tahan menghadapi kegagalan dan hinaan?Rahasianya adalah cinta. Ketika Anda sudah menghadirkan cinta pada pekerjaan atau profesi, jiwa Anda akan lebih sering bahagia. Kebahagiaan itu sering kali mendahului kesuksesan. Orang yang bahagia memang belum tentu maju dalam pekerjaan, tetapi kebahagiaan menjadi modal utama yang Anda miliki ketika Anda ingin maju. Maka pas jika petuah bijak mengatakan bahwa yang membuat Anda bahagia bukan karena Anda sukses, tetapi kebahagiaanlah yang membuat Anda sukses. Sederhananya bisa dipahami bahwa ketika seseorang hatinya selalu senang saat menjalankan tugas, lama-kelamaan ia akan meraih kesuksesan. Ketika Anda sudah cinta, seluruh kecerdasan yang Anda miliki akan bekerja dan jiwa Anda terbuka untuk belajar. Ini sudah dibuktikan manusia zaman dulu kala, dan saya yakin rumus ini tidak pernah berubah. Maka pas kalau Mozart, seorang musikus legendaris dunia, mengatakan bahwa ibu dari kegeniusan adalah cinta. Kreativitas adalah kegeniusan kita. (***)

Sumber: