Madagaskar Belajar Olah Sampah di Bambu Apus
PAMULANG-Setelah pamer tarian di Balai Kota Tangsel, delegasi dari Kota Ivato, Madagaskar, Afrika Selatan, berkunjung ke Bambu Apus, Pamulang. Rombongan yang dipimpin oleh Randrianarisoa Hoby, mengunjungi Bank Sampah Gotong Royong di RW 07, Kompleks Departemen Agama, Selasa, (23/10). Kunjungan wanita berkulit hitam ini bertujuan untuk mempelajari beberapa hal yang ada di Kota Tangsel. Termasuk, soal mendaur ulang sampah. Hal ini dikemukakan oleh Princy selaku Perwakilan Madagaskar yang juga sebagai penerjemah. "Dalam skala kecil, kita akan menyosialisasikan terlebih dahulu. Kemudian baru akan diterapkan di sana. Tapi, kualitas sampah di sana akan berbeda, karena di sana (Madagaskar), jarang ada kopi saset. Namun, banyak yogurt dengan bungkus plastik," ujarnya. Sementara, Kepala Seksi Kesetaraan Gender pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel, Hartina Hajar menjelaskan, ini salah satu program yang telah memfasilitasi beberapa orang yang memiliki komitmen besar dalam percepatan kesetaraan dan keadilan gender. Memotivasi agar perempuan dan kelompok rentan mampu bangkit dari keterpurukan, memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, dan mampu bekerjasama dengan berbagai pihak dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender yang disebut Gender Champion. "Adapun kegiatan dari gender champion yang di Bank Sampah Gotong Royong ini diantaranya, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pengolahan sampah, daur ulang sampah, menukar sampah menjadi tabungan hingga urban farming," jelasnya. Lanjutnya, pihak Madagaskar datang dan melihat kreasi dari daur ulang, karena mendapat informasi bahwa gender champion di Tangsel sudah bagus. "Bahkan mereka minta bertemu oleh para pengrajinnya. Bagaimana proses memilah sampah menjadi kompos hingga bisa dimanfaatkan menjadi urban farming," lanjutnya. Sementara Lurah Bambu Apus, Subur yang juga hadir mendampingi delegasi Madagaskar memaparkan Tempat Pemgolahan Sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Bambu Apus merupakan yang terbaik. Dan ini adalah kemauan para warga untuk membantu menanggulangi sampah yang ada. "Ini dibuktikan dengan akan hadirnya bank sampah ke-17 di Kelurahan Bambu Apus Jumat besok. Saya imbau, bagi warga yang meminta tandatangan, warga harus membawa sampah dengan tujuan mengurangi persampahan di wilayah Bambu Apus," tutupnya. (hms/esa)
Sumber: