1 Persita vs Semen Padang 1 Grogi, Banyak Peluang Terbuang
SKOR 1-1 menjadi akhir dari laga Persita melawan Semen Padang. Berlaga di depan puluhan ribu pendukungnya sendiri, tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Persita. Banyak peluang emas, gagal dikonversi menjadi gol. Bertanding pertama kalinya di Tangerang dalam 8 tahun membuat Persita ingin mempersembahkan kemenangan. Inisiatif serangan diambil Ade Jantra dkk sejak menit awal. Duet Al Al Achya dan Sirvi Arvani berulangkali mendapatkan kesempatan menjebol gawang lawan di babak pertama. Asyik menyerang membuat pertahanan Persita rapuh. Semen Padang, pemuncak klasemen Liga 2 zona barat mampu memaksimalkan peluang yang didapat. Di menit ke 27, Rizki Novriansyah menjebol gawang Persita yang dikawal Yogi Triana. Penyerang bernomor punggung 14 itu menceploskan bola ke gawang memanfaatkan umpan pendek dari sisi kanan. Ketinggalan satu gol membuat Persita tersengat. Sementara suporter Persita terus bernyanyi memberi dukungan. Sirvi Arvani dan Aldi Al Achya berulangkali mendapatkan peluang emas. Tapi, Sirvi tampak belum maksimal memaksimal peluang setelah hampir setahun cedera. Hingga turun minum, Persita kalah 0-1 dari Semen Padang. Di babak kedua, pelatih Wiganda Saputra melakukan perubahan dengan menarik Hendri Rivaldi dengan Chandra Waskito. Pergantian pemain membuat serangan Persita lebih bervariasi. Empat menit setelah pergantian pemain, Persita akhirnya mencetak gol. Aldi Al Achya dengan jeli memanfaatkan umpan lambung dari tendangan sepak pojok. Aldi yang tak terkawal mudah saja menjebol gawang Semen Padang melalui sundulannya. Sorakan bergemuruh pecah di stadion baru tersebut. Gandul, sapaan Wiganda Saputra, terus berusaha membuat gol keunggulan dengan mengganti Sirvi dengan Ryan Kurnia di menit 64. Setelah itu, Aldi berpeluang mencetak gol kedua andaikan sepakannya tak ditepis kaki penjaga gawang Rendy Oscario. Hingga laga berakhir, skor bertahan 1-1. Pelatih Persita Wiganda Saputra menjelaskan, para pemainnya masih demam panggung atau grogi saat bermain dengan jumlah supporter yang mencapai ribuan. Biasanya, kata Wiganda, penonton Persita hanya sedikit karena laga dimainkan di luar Tangerang. Menurut Wiganda, timnya baru menemukan atmosfer pertandingan yang sesungguhnya. “Mungkin anak-anak grogi. Kami bermain di lapangan baru. Sehingga peluang yang semestinya menjadi gol tak bisa dimanfaatkan dengan baik,”ujar Wiganda. Wiganda mengatakan timnya bertekad merebut tiga angka saat melawan Semen Padang. Karena itu, dia menginstruksikan pemainnya menyerang. Dua striker ditopang dengan dua gelandang serang untuk menambah daya gedor. Menurut Wiganda, dia hanya menyisakan satu gelandang bertahan yakni Egi Melgiansyah. “Itu adalah strategi kami yang memburu kemenangan. Tim lawan memanfaatkan celah itu dengan counter attack,”ujar Wiganda dalam konferensi pers seusai pertandingan. Penyerang Persita Aldi Al Achya mengaku cukup kecewa dengan hasil imbang. Dia bertekad memperbaiki kinerja pada laga kandang berikutnya, 10 September 2018. Masih ada kesempatan untuk tetap berada di papan atas menurut Aldi. Pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli mengatakan hasil imbang sesuai dengan targetnya di kandang Persita. Menurut Syafrianto, para pemainnya sudah menampilkan kemampuan terbaik karena bermain di lapangan yang bagus. “Kami sengaja menunggu Persita menyerang dan melakukan counter attack. Strategi itu berjalan baik dan kami kebobolan lewat set piece yakni sepak pojok,”ujar Syafrianto. (apw)
Sumber: