Galang Dana untuk Korban Gempa Lombok
PANONGAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang berbagi untuk korban gempa yang terjadi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ratusan juta rupiah donasi telah terkumpul hingga Selasa (28/8). Selain uang, PMI juga akan mengirimkan barang. Sekretaris PMI Kabupaten Tangerang Anda Suhanda mengatakan, penggalangan dana dilakukan sejak 7 Agustus lalu atau 20 hari berturut-turut. Bantuan yang diberikan masyarakat dikumpulkan melalui PMI di tingkat kecamatan dengan melibatkan Palang Merah Remaja. Namun tidak semua kecamatan melakukan hal yang sama karena keterbatasan tenaga sukarela. “Sampai hari ini sudah terkumpul donasi lebih dari Rp142 juta. Tidak hanya uang, nanti kita mengirimkan keperluan mandi dan selimut, karena itu yang paling dibutuhkan di sana,” ujar Anda, di sela-sela bakti sosial pengobatan gratis, di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panongan, belum lama ini. Berdasarkan hasil rapat, lanjut dia, bantuan diantar langsung pada 4 atau 5 September nanti. Adapun bantuan lain yang diberikan masyarakat seperti mi instan, beras dan sebagainya. Namun PMI akan melakukan pelelangan barang-barang tersebut, untuk kemudian hasil lelang disatukan dalam donasi yang sudah ada. “Kita sesuaikan dengan kebutuhan korban gempa,” tandas dia. Di sisi lain, PMI Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan PMI Provinsi Banten menggelar bakti sosial di Desa Mekar Jaya. Yakni pengobatan gratis terhadap 300 orang usia dewasa dan tes golongan darah bagi 100 siswa sekolah dasar. Rata-rata masyarakat yang berobat hanya mengalami sakit ringan seperti batuk dan pilek. “Tes golongan darah bagi siswa SD dalam rangka melaksanakan program kerja PMI Kecamatan Panongan. Jadi masyarakat harus tahu bahwa PMI bukan hanya fokus di donor darah, tetapi banyak kegiatan kemanusiaan lainnya,” pungkas Anda. Sementara itu, Aswani, salah seorang warga Panongan, mengaku memanfaatkan pengobatan gratis yang digelar PMI Kabupaten Tangerang. Kata Aswani, pengobatan gratis tersebut benar-benar dimanfaatkan warga, mengingat selain gratis, warga tidak harus jauh-jauh berobat seperti ke Puskesmas Panongan. “Kegiatan pengobatan gratis seperti ini benar-benar dirasakan manfaatnya. Kam berharap, kegiatan serupa harus rutin diselenggarakan,” tegas Aswani. Lebih lanjut bapak tiga anak ini menuturkan, ia maupun tetangganya banyak yang mengalami batuk dan flu, mengingat musim panas begitu terasa. (srh/mas)
Sumber: