Proses Produksi Tentukan Keamanan Pangan
CIPUTAT-Izin edar menjadi salah satu syarat produk diterima masyarakat. Untuk mendapatkan sertifikat itu, produknya harus aman. Untuk itulah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel memberikan bekal cara mendapatkan izin edar kepada para pegiat Industri Kecil Menengah (IKM), di kawasan Balai Kota, Rabu (29/8). Kepala Bidang Perindustrian pada Disperindag Kota Tangsel, Ferry Payacun mengatakan, pihaknya memberikan bimbingan teknis keamanan pangan bagi pegiat IKM. Ini dilakukan agar, para pegiat IKM paham bagaimana membuat pangan aman. "Produk rumahan juga harus higienis. Makanya, harus aman. Sekarang, teknisnya dilatih," terang Ferry. Ia menjelaskan, dalam bimtek itu, pihaknya memberitahukan bagiamana cara membuat produk yang aman. Mulai dari prosedur pembuatan produk. Menurut Ferry, proses produksi sangat menentukan keamanan pangan. "Prosedur produksi, perilaku bahan baku itu menentukan keamanannya. Sampai nanti proses pembuatan kemasan harus higienis, sesuai prosedur," jelasnya. Sampai dengan produk jadi, kata Ferry, ada ketentuaanya. Semua harus diikuti prosedurnya sehingga bisa mencapai produk aman. "Untuk peserta, kita berikan bimtek selama dua hari. Harus ikut dua hari biar dia mendapatkan sertifikat telah mengikuti bimtek," terangnya. Setelah mendapatkan sertifikat keamanan pangan, katanya, baru mendapatkan PIRT. Dalam proses PIRT, akan dilakukan proses cek lapangan. Bagaimana proses pembuatan produksi sesuai dengan ketentaun. "IKM yang diberikan PIRT, kita lakukan pengawasan, dipantau apakah setelah mendapatkan PIRT tetap melakukan produksi aman atau tidak. Jika tidak, maka izinnya akan dicabut," terangnya. Kepala Disperindag Kota Tangsel dr. Maya Mardiana, turut hadir di kegiatan ini. Ia mengungkapkan, kegiatan itu ada dua angkatan yang diberikan bimtek keamanan pangan. Bimtek pertama dilakukan di Keranggan, yang kedua dilakukan di kawasan Balai Kota. Dalam kegiatan ini, narasumber berasal dari Dinas Kesehatan Kota Tangsel dan Institut Teknologi Indonesia (ITI) Serpong. Salah satu peserta, H. Bima, mengapresiasi kegiatan itu. Ia menilai, bimtek sangat positif untuk meningkatkan kualitas produk yang dibuat IKM. "Jadi Tangsel sudah modern. Kita peserta mendapat pengetahuan, makanan bahkan transport. Narasumbernya juga enak, tidak menegangkan," kata lelaki yang merupakan pemilik PT Muhammad Syarif Purnama ini. (esa)
Sumber: