RI Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua
JAKARTA-Sebagai negara maritim yang mayoritas wilayahnya berupa lautan, Indonesia ternyata masih harus berbenah. Sebab, Indonesia adalah negara dengan sampah plastik di laut terbanyak ke dua di dunia. Pembina Pandu Laut Nusantara sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memaparkan, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia. Padahal, sampah plastik sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh biota laut. Sementara, masyarakat juga mengkonsumsi ikan sebagai makanan sehari-hari. Untuk itu, Menteri Susi mengagas gerakan Pandu Laut Nusantara yang berisi kegiatan bersih-bersih sampah plastik di pantai. "Sampah plastik sangat berbahaya, gerakan ini sebagai bagian dari komitmen kita mengurangi 70% sampah plastik di lautan pada 2025," ujar Susi dalam keterangan tertulis seperti dikutip Okezone, Minggu (19/8). Gerakan Pandu Laut Nusantara, menggelar kegiatan menghadap laut di 76 lokasi pantai dari Aceh sampai Papua diseluruh Indonesia. Acara tersebut adalah membersihkan dari laut dari sampah-sampah. Susi melihat, gerakan menghadap laut menunjukan kepedulian masyarakat pada laut Indonesia. Diharapkan, aksi ini menjadi salah satu gerakan penting dalam menunjang target Bangsa sebagai Poros Maritim Dunia. "Hari ini kita melihat kepedulian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia yang bergerak sukarela di 76 titik dan 28 kapal bergabung di titik titik berbeda," tuturnya. Menteri Susi pun mengucapkan terimakasih atas bantuan para pihak yang ikut dalam menyukseskan gerakan menghadap laut antara lain kelompok masyarakat, komunitas masyarakat adat, nelayan, mahasiswa dan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan. "Termasuk kelompok swasta pelaku wisata, musisi, seniman dan public figure ikut dalam gerakan menghadap laut," pungkasnya. Sebagai titik utama pelaksanaan kegiatan, gerakan Menghadap Laut di Pantai Ancol Timur ini akan dihadiri oleh Para Pandu Laut Nusantara antara lain Monita Tahalea, Bayu Risa, dan Andien. Gerakan ini juga mendapatkan dukungan dari Yayasan EcoNusa, dan 30 rekanan yang terdiri dari NGO penggiat lingkungan dan komunitas pecinta laut. Adapun waktu pelaksanaannya ?bervariasi pada setiap wilayah, untuk Wilayah Indonesia Bagian Barat (WIB) dimulai dari pukul 14.00 sampai 16.00, Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA) dimulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) dimulai pukul 16.00 sampai 18.00. Sebelumnya, Menteri Susi menjelaskan, gerakan Menghadap Laut ini dilatarbelakangi pencemaran laut oleh sampah khususnya plastik sangat mengancam keberlangsungan biota laut dan manusia. Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan pembersihan 70% ?sampah di laut pada 2025.(okz)
Sumber: