Kejar Poin Pertama
Ngebut dalam perolehan nilai. Inilah yang akan dilakukan Persita di Liga 2 (sebelumnya Divisi Utama) mulai sore ini (22/4) saat jumpa Persikad Depok di Stadion Krakatau Steel, Cilegon. Pendekar Cisadane mengincar poin pertama dari laga away dengan tiga poin. Persiapan panjang Persita akan diuji pada saat menghadapi Laskar Serigala Margonda untuk bisa mendulang poin penuh. Pemain Persita sendiri sepakat memanfaatkan peluang main di hadapan pendukung sendiri. Ya, meski berstatus laga away, dekatnya jarak Cilegon dengan Tangerang diharapkan membuat suporter Persita berduyun-duyun menonton langsung. Persita berharap dukungan Laskar Benteng Viola (LBV) Atau yang dikenal dengan Viola serta North Legion mendongkrak motivasi pemain. "Pastinya kami ingin memberikan yang terbaik buat suporter Persita, kehadiran mereka pastinya akan menambah semangat bermain kami. Kami ingin mempersembahkan poin penuh buat Viola dan NL (North Legion, red)," ujar Egi Melgiansyah, Kapten Persita. Dasar ini jugalah (kehadiran suporter) yang membuat Bambang Nurdiansyah Pelatih Persita yakin apa yang dilatih selama ini akan keluar dengan maksimal. Apalagi kondisi pemain juga sudah siap tempur. Saat ini kata Banur, pihaknya tinggal menunggu regulasi terkait kuota jumlah pemain senior yang diterapkan oleh PSSI. Sejauh ini pihaknya masih belum dapat kepastian apakah 5 pemain diatas 25 tahun bisa dimainkan semua atau hanya tiga pemain saja. "Tapi apapun regulasinya kami siap, kami hanya minta kepastian dari PSSI dan operator soal aturan ini. Kalau hanya tiga kami tak masalah," ucap pelatih yang akrab disapa Banur itu. Jika aturan hanya 3 pemain senior dimainkan, mantan pelatih timnas Indonesia U-23 sudah menjajal komposisi ini dalam beberapa ujicoba. Satu tempat yang menjadi milik Egi Melgiansyah di lini tengah menyisakan dua posisi untuk pemain belakang. Namun pilihan variasi pemain yang dimainkan pun banyak. Misalnya untuk melapisi Reky Rahayu di bawah mistar ada tiga variasi duet lini belakang yang bisa dioptimalkan, yakni Ledi Utomo-Rian Miziar, Rian Miziar-Rio Ramandika atau Ledi Utomo Rio Ramandika. "Semua tergantung lawan yang dihadapi nanti, untuk pendamping keduanya kami punya tiga pemain muda yakni Firmansyah, Rico Sanjaya dan Odoy (sapaan M. Diksi, red). Seperti Ledi, Rian dan Rio, ketiganya juga sudah padu siapapun yang dimainkan, kalau untuk lini belakang kekuatan individunya sama saya tak risau," ucap Banur. Persita sendiri fokus pada kemampuan sendiri ketimbang memikirkan kekuatan Persikad yang kabar terakhir banyak mendatangkan pemain Liga 1 (sebelumnya Indonesia Super League, red). Tim Ungu untuk meraih kemenangan memikirkan banyak variasi untuk membobol gawang skuat asuhan Isman Jasulmei. "Semua pemain kami siapkan untuk bisa membuka celah pertahanan lawan dan membuat gol, bisa pemain belakang, bisa pemain gelandang, sayap apalagi striker. Kami tak mau membebankan untuk urusan membuat gol pada Sirvi (Arvani, red) atau Andika (Dian Sururi, red)," ucap Banur. Harapan Banur, apa yang terjadi musim lalu di kompetisi ISC B kembali terulang atau bahkan ditingkatkan pemainnya yakni produktivitas gol yang merata di semua lini. Tercatat musim lalu 30 gol yang dibuat Persita 50 persen adalah sumbangan pemain dari lini belakang hingga lini tengah. Menyangkut pemain lawan, Banur menyatakan akan mewaspadai beberapa pemain namun tidak melalui man to man marking (penjagaan satu lawan satu) tapi lebih kepada kerjasama tim. Kehadiran Duo Ade mantan pemain Persita, Ade Suhendra Ade Jantra akan jadi fokus perhatian pemainnya. "Yang terdekat yang menjaga keduanya, agar dua pemain ini tak bisa membangun serangan Persikad," tutup Banur. (apw)
Sumber: