Filipina VS Indonesia, Jaga Stamina Rotasi Pemain

Filipina VS Indonesia,  Jaga Stamina Rotasi Pemain

Timnas Indonesia U-19 berada di puncak klasemen sementara grup A meraup poin 6. Hasil ini didapat usai menumbangkan Laos 1-0 dan Singapura 4-0. Garuda Nusantara unggul dua poin dari Vietnam dan Thailand yang juga meraih kemenangan besar di laga kedua mereka. Di laga ketiga Piala AFF U-19, tim asuhan Indra Sjafri bakal melawan Filipina, malam nanti. Melawan Filipina menjadi laga krusial. Ini akan menjadi modal timnas Indonesia untuk melawan tim kuat Thailan dan Vietnam. Indra Sjafri tak mau meremehkan Filipina. "Lini depan dan sayap Filipina harus diwaspadai, mereka memiliki kecepatan," ujarnya. Di grup A ini memang paling melelahkan. Karena dihuni tim-tim kuat. Thailand, Vietnam, Myanmar dan Filipinan yang tak bisa dianggap enteng. Indra pun harus merotasi pemainnya agar staminanya tidak kedodoran. "Kami akan lebih banyak melakukan variasi dalam permainan," akunya. Striker Muhammad Rafli Mursalim menjadi pemain yang paling berbahagia di skuad Timnas U-19 Indonesia, Selasa (3/7) malam WIB. Penyerang Mitra Kukar itu mencetak dua gol ke gawang Singapura. Rafli diturunkan sebagai starter oleh Indra Sjafri pada partai kontra Singapura. Dia menggantikan peran Hanis Saghara yang bermain kurang tajam pada laga pertama lawan Laos, Minggu (1/7) kemarin. Kepercayaan yang diberikan pelatih Indra Sjafri berhasil dia jawab secara maksimal. Penyerang asal Tangerang itu adalah pencetak gol pertama dan kedua Indonesia ke jala Nurshafiq Zaini, penjaga gawang Singapura. Dalam konferensi pers selepas pertandingan, Rafli berterima kasih kepada tim pelatih atas kepercayaan yang dia terima. Rafli juga berharap kembali dipercaya pada pertandingan berikutnya lawan Filipina, Kamis (5/7). "Dua gol ini membuat saya senang. Kalau diberi kesempatan, saya akan buktikan lagi. Saya minta doa dan support agar tim ini juara," ucap Rafli kepada awak media di Sidoarjo. Rafli tak cepat puas walaupun sukses menjaringkan dua gol ke gawang Singapura. Menurutnya, perjalanan Indonesia masih sangat panjang untuk menjadi kampiun Piala AFF U-19 2018. "Insya Allah kami akan bermain lebih baik lagi untuk bangsa dan negara. Kami akan bekerja lagi untuk Indonesia,” tegasnya. Sementara itu, publik bertanya-tanya kapan Egy Maulana Vikri dimainkan? PSSI memberikan kepastian, Egy kemungkinan besar baru gabung bila timnas Indonesia U-19 melangkah semi-final ajang tersebut. Belum gabung Egy karena Lechia Gdansk yang kini dibelanya menahannya. Klub asal Polandia tersebut menilai tak punya kewajiban melepas jebolan Sekolah Khusus Olahraga Ragunan (SKO) Ragunan, karena Piala AFF U-19 bukan agenda resmi FIFA. Situasi tersebut membuat sekjen PSSI Ratu Tisha, kecewa. Ia menyebutkan seharusnya Lechia dapat memahami kalau tenaga Egy sangat dibutuhkan untuk membantu perjuangan timnas Indonesia U-19. "Jadi Lechia secara state point memiliki alasan yang kuat tetapi kembali lagi dulu notenya Pak Ketum (Edy Rahmayadi) sampai akhirnya membuat berita besar bahwa inilah pentingnya koordinasi dari awal sebelum dia masuk dengan agennya dan mereka lapor ke federasi," kata Tisha. "Kita padahal sudah bilang kepada agennya kalau kita ada agenda ini. Harusnya walau tidak recognize atau apapun dia gak bisa beralasan itu karena diawal harus bisa dinegosiasikan sehingga ini yang ditakutkan Pak Ketum dulu, makanya sempat catatan juga masalah seperti Evan Dimas waktu itu," tambahnya. Lebih jauh, Tisha menyatakan kemungkinan besar Egy tidak ambil bagian selama timnas Indonesia U-19 menjalani babak penyisihan. Egy baru bisa bergabung bila Garuda Nusantara melaju ke semi-final. "Ada kemungkinan Egy akan dilepas ketika tanggal 9-10 Juli nanti apabila masuk semi-final. Tapi di luar itu rasanya sulit," ujarnya. (dbs)

Sumber: