Server Mampu Diakses 32 Ribu Pengunjung
SERPONG - Penerimaan siswa baru jenjang SMP negeri di Banten mulai dibuka pekan depan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing kabupaten/kota sudah melakukan uji coba pendaftaran peserta didik baru (PPDB) yang dilakukan secara online mulai kemarin. Uji coba dilakukan untuk memastikan apakah server yang disiapkan dapat berjalan sesuai harapan atau tidak. Di Kota Tangerang, Dinas Pendidikan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang menyatakan kesiapannya melaksanakan PPDB secara online tahun ajaran 2018/2019. PPDB akan dibuka mulai 2 Juli mendatang. Kepala Diskominfo Kota Tangerang Tabrani mengatakan, Diskominfo siap melaksanakan sistem aplikasi PPDB online berdasarkan petunjuk teknis (juknis) dinas pendidikan. “Prosesnya setelah beberapa kali ujicoba sudah siap. Ada enam server di gedung cyber dan kita siapkan lima back up di Kominfo untuk mengantisipasi apabila ada kendala. Operator sistemnya ada pada kami, tetapi juknisnya merupakan kewenangan Dindik," ujar Tabrani, Jumat (29/6). Apabila terjadi kendala pada saat pelaksanaan PPDB online, Tabrani mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke Diskominfo karena di laman web PPDB terdapat helpdesk. “Kami tidak mau dibandingkan dengan PPDB SMA/SMK yang mengalami gangguan server pada hari pertama. Tapi, persoalan sistem tentu saja ada karena di kota sudah beberapa kali melakukan PPDB online. Hanya gangguan teknis ringan saja,” tuturnya. Menurut Tabrani, kesiapan PPDB sudah mencapai 95 persen. Simulasi PPDB online juga telah dilakukan. “Kalau berbicara kesiapan hanya lima persen lagi, yaitu pelaksanaan. Pada saat simulasi ada masyarakat yang menanyakan soal login hingga cara mengisi data. Mudah-mudahan tidak ada kendala sistem atau server,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Abduh Surahman mengaku persiapan PPDB online sudah optimal dan hampir tidak ada perbaikan pada saat simulasi. “Persiapan sudah optimal bersama Diskominfo pada segi sistem. Sedangkan Dindik pada sisi pemberitahuan pada orangtua murid sudah disampaikan melalui mekanisme kedinasan, baik dari UPT ke Kepsek dan Kepsek ke orangtua murid kelas 6,” jelas Abduh. PPDB jenjang SMP negeri ini akan dibuka pada 2 Juli untuk jalur prestasi. Sedangkan untuk jalur umum akan dibuka pada tanggal 3 sampai 5 Juli. Abduh mengkhawatirkan pasokan listrik pada saat pelaksanaan PPDB. “Untuk simulasi kemarin itu perbaikan hampir tidak ada, tidak terlalu prinsip. Artinya, kita tidak temukan kendala yang akan menghambat dan mudah-mudahan lancar semuanya. Yang dikhawatirkan hanya pasokan listrik, karena dari sisi sistem kita dari tahun lalu sudah teruji tak ada persoalan,” ucapnya. Abduh mengatakan kapasitas server PPDB siap untuk menampung 32 ribu siswa secara serentak. Sebagai antisipasi, sambungnya, Dindik telah melakukan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya. “Estimasi kita 32 ribu siswa, dan apabila online pada saat bersamaan kelihatannya siap untuk menampung 32 ribu secara serentak. Sistem, programmer serta server yang ada ini setidaknya dapat mengakomodir," paparnya. Menurut Abduh, orangtua siswa biasanya sudah siap online sejak pukul 00.00 karena tak ingin terganggu dan berharap jaringannya lancar. “Tetapi dari pengalaman sebelumnya itu rata-rata siang dan sistemnya dapat diakses baik menggunakan komputer ataupun ponsel itu lancar tak ada kendala. Kita juga buka posko pengaduan setiap hari di Dindik. Sekolah juga siap menampung pengaduan karena setiap sekolah negeri itu buka posko,” tandasnya. Di Kota Tangsel, Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taryono mengatakan, uji coba PPDB online SMP sudah dilakukan pihaknya. Namun, uji coba bukan oleh orangtua calon siswa. Melainkan, oleh 157 operator dari 154 sekolah dasar yang nantinya akan membantu orangtua calon siswa saat mendaftar. “Uji coba di lokasi dan titik yang sama, jadi kelihatan sistem yang dipersiapkan mampu atau tidak,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres saat uji coba di SMPN 11 Kota Tangsel, Jumat (29/6). Taryono menuturkan, operator disediakan lantaran di SD banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan orangtua tidak bisa mendaftar secara pribadi. Sehingga di tiap SD disediakan operator sekolah yang akan mengkoordinir untuk pendaftaran kolektif. Operator akan membantu orangtua calon siswa yang belum bisa mendaftar secara langsung. Menurut Taryono, untuk verifikasi data akan dilakukan pada tanggal 2 dan 3 Juli. Sedangkan pada tanggal 4 sampai 7 Juli akan dilaksanakan PPDB onlinenya. Setelah daftar online, calon siswa tidak perlu datang ke sekolah untuk verifikasi. Ini untuk menjamin objektivitas, transparansi, akuntabel dan berkeadilan. Jadi tidak ada pertemuan antara pendaftar dengan pihak sekolah. Menurut Taryono, lulusan SDN tahun ini tercatat sebanyak 21.400 dan madrasah ibtidaiyah sebanyak 3.000 siswa. Berdasarkan data yang masuk dan pengalaman tahun lalu, yang masuk mendaftar secara online sekitar 10.000 siswa. Tahun ini, sekitar 50 persen lulusan negeri dan MI sudah masuk swasta karena pendaftaran sekolah swasta lebih awal. “Lima puluh persen sisanya kita perkirakan 6.000 akan tertampung di SDN dan 6.000 akan masuk swasta," ungkapnya. Sementara, salah satu operator dari SDN 03 Rempoa Nur Ajizah mengatakan, website yang diuji coba tidak mengalami masalah. Namun, ia mengalami kendala lantaran jaringan internet yang ia pakai lemot. “Internet saya lemot makanya saat uji coba PPDB agar lambat,” keluhnya. (mg-05/bud/bha)
Sumber: