Tangsel Usulkan 450 Orang CPNS, Paling Banyak untuk Guru

Tangsel Usulkan 450 Orang CPNS, Paling Banyak untuk Guru

SERPONG-Pemkot Tangsel mengusulkan kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 450 orang. Usulan ini disampaikan ke pusat dengan harapan akan disetujui dalam rekrutmen CPNS yang bakal dilakukan pasca-Pilkada serentak tahun ini. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi mengatakan, sudah mengajukan usulan kuota CPNS ke pemerintah pusat. Namun, sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah kuota itu disetuji atau tidak. “Tangsel sudah mengusulkan ke Menpan. Tapi, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut,” kata Apendi. Dalam usulannya, BKPP Kota Tangsel mengajukan sebanyak 450 orang. Dari jumlah usulan tersebut, Apendi mengatakan, memprioritaskan penempatan di bidang kesehatan dan pendidikan. Seperti guru dan tenaga profesional. “Yang di usulkan 450 orang, tapi belum tahu dikasihnya berapa. Sementara yang pensiun tahun ini sekitar 139 orang. Anataralain mereka dari eselon 2, 3 dan 4. Tapi paling banyak dari guru,” tutupnya. Diketahui, pemerintah pusat membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 setelah pemilihan kepala daerah (Pilkada) yakni pada Juli mendatang. Sesuai moratorium secara nasional kewenangan penerimaan ada di pusat. Untuk pemerintah daerah (pemda) hanya mengusulkan jumlah kebutuhan PNS di wilayahnya. Pada bagian lain, Pengamat kebijakan Publik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Djaka Badranaya mengungkapkan, seleksi CPNS harus dilakukan secara ketat sesuai dengan kompetensi masing-masing. "Proses rekrutmen PNS sangat strategis dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang baik. Sebab ini merupakan tahap penting dalam reformasi mentalitas birokrasi. Jangan asal ngangkat orang apalagi bermain main dalam proses ini,” kata Djaka Kepada Tangerang Ekspres, Selasa (26/6). Menurutnya, pemda harus pandai mengajukan posisi yang paling dibutuhkan demi keberlangsungan roda pemerintahan yang tugas utamanya merupakan pelayanan publik. Baik pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. "Semua itu harus melalui analisa dan evaluasi agar benar-benar memperoleh SDM sesuai kebutuhan. Apalagi sesuai data untuk peminat PNS terus bertambah. Sebab masih banyak yang beranggapan PNS memiliki kepastian pendapatan dan jaminan keberlangsungan hidup,” ujar Djaka. Dalam pembukaan penerimaan CPNS, Djaka mengatakan, Pemkot Tangsel bisa memanfaatkan peluang itu untuk menutupi kebutuhan SDM di lingkup pemerintahan. Oleh sebab itu, perlu analisa dan pemetaan kebutuhan secara objektif, berdasarkan evaluasi kinerja CPNS tersebut. "Di Tangsel, jumlah PNS tidak begitu banyak yaitu sekitar lima ribu. Jika dibanding dengan honorer jumlahnya cukup banyak. Tentunya kehadiran honorer sangat membantu dalam pelayanan publik dengan jumlah penduduk Tangsel yang terus bertambah. Meskipun demikian, tidak boleh asal," tambahnya. (mg-7/esa)

Sumber: