Kampung Bhineka di Tigaraksa Diresmikan
TIGARAKSA -- Menjaga keutuhan bangsa tanpa memandang suku dan agama menjadi tujuan peresmian Kampung Bhineka di Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/6) oleh Polres Kota (Polresta) Tangerang. Selain itu, Kampung Bhineka didirikan untuk mengekalkan keharmonisan dan kerukuna umat di wilayah tersebut. Dengan adanya Kampung Bhineka, bisa menjadi contoh bagaimana masyarakat bisa hidup rukun dan damai meski terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama. Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, menjaga persatuan dan kerukunan menjadi tanggungjawab bersama agar tidak terjadi gesekan hingga menimbulkan perpecahan antar sesama masyarakat. “Kampung Bhineka adalah implementasi atau miniatur Indonesia yang kaya akan keberagaman suku, budaya dan agama,” tutur Sabilul, disela-sela persemian Kampung Bhineka. Kapolres memaparkan, Indonesia adalah negara yang plural atau majemuk. Kebhinekaan, sambung Sabilul, merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan. Maka dari itu, keberagaman suku, agama, etnis, dan golongan merupakan kenyataan yang harus diterima sebagai implementasi jiwa besar sebagai warga negara. “Kita patut bersyukur negara kita berideologi Pancasila, sehingga dapat menjadi peredam kemungkinan munculnya fanatisme dan primordaline,” ucapnya. Ia menjelaskan, karena itu merupakan pondasi dasar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Esensi Pancasila kata Sailul berangkat dari konsep sejarah dan kebudayaan yang sudah lama ada. Bahkan, rumusannya sudah ada sejak dahulu, seperti dalam Buku Sutasoma karya Empu Tantular. Disampaikan Kapolres, Kampung Bhineka dapat menjadi gerakan inspiratif untuk menyamai rasa persaudaraan, tolenransi, guyub, rukun dalam bingkai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Peresmian ini, kata Sabilul, ditandai dengan penanaman pohon kelapa sebagai simbol kedewasaan, memberikan rasa nyaman dan memberikan manfaat bagi masyarakat. “Selain penanaman pohon kelapa, juga ditandai dengan pelepasan ikan sebagai simbol kebebasan, toleran dan mengukuhkan semangat persaudaraan,” tandasnya. (mg-11/mas)
Sumber: