Ramadan Berbagi SMA Izada, Tertawa Bersama Anak Disabilitas
PONDOK AREN – Diberikan fisik sehat untuk mengenyam pendidikan. Terlahir didalam keluarga yang lengkap dan selalu ada disetiapnya. Bisa berlari, tertawa, makan hingga bersosialisasi di sekolah kini menjadi rasa syukur yang tidak bisa dihitung oleh siswa-siswi SMA Izada, Kota Tangsel, Selasa (5/6). Hal itu terjadi setelah, puluhan siswa SMA Izada mengunjungi langsung Yayasan Sayap Ibu, Bintaro, Kota Tangsel. Menyaksikan, merasakan dan hanyut dalam kebersamaan anak-anak penyandang disabilitas majemuk. Seperti Hydrocephallus, Microcephaly, Down Sydrome, Celebral Palsy, Autisme dan lainnya. Pantauan Tangerang Ekspres, putra-putri SMA Izada melakukan visit kesetiap ruangan kelas dan kamar tidur 36 anak disabilitas di Yayasan Sayap Ibu. Berkenalan, berbincang hingga tertawa bersama layaknya teman lama. Kunjungan dan tertawa bersama, ternyata membuat warna baru di hari itu bagi anak-anak disabilitas. Hal itu terpancar dari mata setiap anak-anak disabilitas Yayasan Sayap Ibu. “Aku senang berkunjung kesini, aku terharu dan bangga dengan mereka. Aku terharu, karena ternyata kehidupan aku saat ini sudah sangat jauh lebih beruntung dari mereka. Tapi diluar itu aku masih sering mengeluh dan meminta ini itu. Sedangkan rasa bangga itu hadir karena mereka tidak pernah bersedih dan selalu tersenyum dalam kondisi fisik mereka saat ini,” ungkap Galuh Azharina Musyarofa, salah satu siswa SMA Izada. Ia pun menceritakan, kunjungan ini merupakan penutupan dari kegiatan Lailan Bil Wahah (pesantren kilat-red) beberapa hari lalu di sekolah. Dana kegiatan yang terkumpul dalam kegiatan tersebut, dibelikan berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan ringan hingga popok untuk anak-anak Yayasan Sayap Ibu. “Tahun lalu kami ke Jakarta, alhamdulillah tahun ini bisa kenalan dan membantu teman-teman yang deket jaraknya dari sekolah. Semoga kita bisa main-main lagi dilain kesempatan, bisa tertawa bareng lagi. Karena aku banyak belajar dari mereka tentang bersyukur serta makna kehidupan. Mereka hebat,” seru Galuh pada Tangerang Ekspres. Hidayatullah, guru Agama SMA Izada menuturkan sekolah memang mampu mencerdaskan anak. Tapi, pengalaman hidup mampu mencerdaskan hati dan otak sekaligus. “Pengalaman hidup yaitu mereka datang ke Yayasan Sayap Ibu ini, melihat dan merasakan langsung kehidupan anak-anak disabilitas. Disitu, tanpa disadari pengalaman telah mencerdaskan hati dan otak mereka sekaligus,” tutur Hidayat. Ia pun yakin, pengalaman hari ini yang hanya berlasung satu jam. Akan memberikan efek yang banyak, seperti lebih bersyukur, bersikap baik, tidak banyak mengeluh serta berjiwa pejuang. Ini akan memberikan efek yang panjang untuk massa depan siswa SMA Izada. (bun)
Sumber: