Zaki Minta Masyarakat jaga Kebersamaan

Zaki Minta Masyarakat jaga Kebersamaan

Pendopo - Masyarakat Kabupaten Tangerang diminta lebih mementingkan rasa persatuan dan kesatuan di tengah merebaknya perbedaan pendapat dan keyakinan. Pentingnya menjaga kebersamaan ini disampaikan Bupati Tangerang Zaki Iskandar dalam Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah (Rakor Fopinda) terkait tiga isu aktual yaitu konflik sara, berita hoax dan pengendalian tempat hiburan malam. Rapat yang digelar di gedung pendopo bupati, Selasa (18/4), juga dihadiri Wakil Bupati Tangerang, Kapolresta Tangerang, Dandim 05/06, Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, perwakilan Polres Metro Tangerang, Perwakilan Polres Metro Tangsel, Forum Kebangsaan, dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dalam kesempatan itu, Bupati mengatakan, perlunya pemerintah daerah mengantisipasi terjadinya keresahan hingga perpecahan antar kelompok masyarakat akibat merebaknya tiga isu aktual. Cara yang harus dilakukan, jelas Bupati, dengan melakukan deteksi pencegahan dini, sosialisasi dan menekan kepada masyarakat akan pentingnya kebersamaan. " Perbedaan adalah kekuatan kita bersama. Saya berharap melalui rapat ini kepada para kepala OPD dan unsur Camat dapat mensosialisasikan kepada masyarakat di daerah masing-masing, untuk terus menjaga keutuhan dan saling menjaga lingkungan agar tetap aman dan nyaman, tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar," ujar Bupati Zaki. Dalam kesempatan itu, Sekretaris Pembaruan Forum Kebangsaan Kabupaten Tangerang, Rapali Daili mengatakan, konflik sara adalah suatu kekerasan yang dilatarbelakangi sentimental antar suku, agama, ras dan golongan tertentu. Adapun penyebab konflik sara ialah adanya benturan budaya, masalah ekonomi dan politik, diskriminasi, sikap arogansi dari sekelompok masyarakat. "Masih terdapatnya kelompok masyarakat yang menganggap perbedaan merupakan masalah, dan sikap serta pandangan terhadap etnis lain (saling curiga). Sehingga dapat menimbulkan konflik dan disintegrasi bangsa yang berakibat pada terganggunya proses pembangunan," beber Rapali. Maka dalam mengantisipasi potensi konflik tersebut perlunya memelihara kondisi damai dalam masyarakat, menumbuhkembangkan kembali sikap nasionalisme, menanamkan kesadaran bagi semua warga negara untuk mengingatkan kembali semboyan 'Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh'. Ini memupuk dan meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika sejak dini menghindari sikap egoisme, menghormati perbedaan suku budaya dan agama, mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, memberikan pemahaman perbedaan adalah kekuatan, meredam potensi konflik, membangun sistem peringatan dini, dan jangan memanggil orang lain dengan julukan sara. Senada disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tangerang H. Soma Atmaja. Menurutnya, Hoax adalah sebuah kebohongan atau informasi sesat yang sengaja disamarkan agar terlihat benar. Berbagai macam faktor Hoax dikarenakan faktor ekonomi, faktor politik dan agama, dan faktor pribadi. Kasatpol PP Kabupaten Tangerang Yusuf Herawan menjelaskan, Kabupaten Tangerang cukup strategis. Hal ini akibatnya iklim investasi semakin  meningkat yang berdampak banyaknya investor yang membangun. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan heterogenitas penduduk, menyebabkan rawan gangguan ketertiban umum, permasalahan SARA dan meningkatnya potensi kejahatan. Satpol PP Kabupaten Tangerang, kata Yusuf, terus melaksanakan fungsi pendataan, pengawasan dan pembinaan tempat hiburan, serta penertiban tempat hiburan yang melanggar Peraturan Daerah. "Kami akan menindaktegas kepada tempat-tempat yang mengganggu ketertiban umum yang dapat meresahkan masyarakat, termasuk tempat-tempat yang tidak mempunyai izin," ucapnya. Rapat tersebut dihadiri Bupati Tangerang, Wakil Bupati Tangerang, Kapolresta Tangerang, Dandim 05/06, Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang, perwakilan Polres Metro Kota Tangerang, Perwakilan Polres Metro Tangsel, Forum Kebangsaan, dan para Kepala SKPD Se-Kabupaten Tangerang.(sdh)

Sumber: