Pilkada DKI, Banten dan Jawa Barat Kerahkan Personel

Pilkada DKI, Banten dan Jawa Barat Kerahkan Personel

JAKARTA-Pilkada DKI Jakarta putaran kedua membuat Polri meningkatkan status keamanan menjadi waspada. Peningkatan status keamanan tersebut ditujukan agar bisa mengantisipasi kemungkinan ancaman saat pilkada putaran kedua. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul mengungkapkan bahwa status pengamanan saat ini ditingkatkan dari normal menjadi waspada. Peningkatan status ini hanya bersifat internal Polri. “Khusus untuk penjagaan di putaran kedua ya,” ujarnya. Dengan status waspada tersebut, maka pergerakan seluruh personel bisa dilakukan sewaktu-waktu. Personel akan dikerahkan dari sejumlah penyangga DKI Jakarta, seperti Banten dan Jawa Barat. “Dengan status waspada kalau sewaktu-waktu dipanggil bisa langsung diploting,” ujarnya. Jumlah anggota Polri yang mengamankan pilkada mencapai 45 ribu orang. Belum lagi ditambah dengan personel dari TNI dan lainnya. “Bisa lebih banyak lagi,” tuturnya kemarin. Menurutnya, targetnya untuk satu tempat pemungutan suara (TPS) akan ada satu personel yang berjaga. Sehingga, keamanan selama pencoblosan di tiap TPS akan terjaga. ”Perbandingan personel dengan TPS sama, satu personel per TPS,” ungkapnya.  Untuk makin menjamin keamanan selama putaran kedua pilkada, Polri memastikan komunikasi dengan kedua tim sukses pasangan calon, KPU, Bawaslu dan masyarakat ditingkatkan. “Ini untuk menjamin kondusifitas,” tuturnya. Dia mengungkapkan, untuk kerawanan selama putaran kedua, dipastikan semua wilayah DKI Jakarta memiliki kerawanan tersendiri. “Namun, kami berupaya maksimal untuk melancarkan pesta demokrasi ini,” jelasnya. Tindakan tegas akan dilakukan bila selama masa tenang dan pencoblosan ada upaya untuk mengganggu. Misalnya, dengan money politic dan sebagainya. “Kami siap tindak dan polisi melakukannya secara professional,” ujarnya. Salah satu yang membantu pengamanan selama pencoblosan, adalah penetapan sebagai hari libur. Dengan begitu, aktivitas masyarakat akan lebih sedikit. “Pengamanan di perkantoran menjadi bisa dikurangi,” jelasnya. (jpg)

Sumber: