DPRD Terancam Tak Punya Kantor
SERPONG-DPRD Kota Tangsel tengah kebingunan mencari kantor. Pasalnya, gedung Ifa yang saat ini digunakan akan habis kontraknya pada Juni mendatang. Sementara, gedung DPRD di Kecamatan Setu, belum bisa ditempati. “Kami (anggota DPRD) akan menggunakan gedung DPRD setelah benar-benar 100 persen rampung. Kita sudah ada kesepakatan dengan Dinas Bangunan bahwa kalau itu akan selesai pada 90 hari kerja, diperkirakan akhir September sudah selesai,” kata Mochamad Ramlie, Ketua DPRD Kota Tangsel di Gedung Ifa, Serpong, Kamis (26/4). Menurutnya, setelah melakukan pemeriksaan kesiapan gedung beberapa waktu lalu, kantor yang terletak di Jalan Pahlawan Seribu, Setu itu belum layak huni. Sebab beberapa atap yang sudah dipasang mengalami kerusakan. “Ada juga tembok yang belum dicat. Makanya kita masih kasih waktu masih beberapa hari apakah sudah serah terima antara pihak kontraktor dengan pemerintah daerah kalau gedung itu sudah bisa digunakan. Diperkirakan kita akan menggunakan gedung itu pada Oktober,” beber Kader Fraksi Golkar itu. Ditambahkannya, pihak DPRD Kota Tangsel sudah melakukan kesepakatan dengan Kepala Dinas Bangunan Tata Ruang, Kepala ULP, Asisten Daerah, Bagian Rumah Tangga Setda dan Para pimpinan DPRD terkait berakhirnya kontrak dengan Gedung Ifa. Menurutnya, sampai saat ini masih belum jelas kemana mereka akan berkantor saat kontrak gedung yang saat ini ditinggali habis pada 29 Juni mendatang. Sebab, jika dilihat dari pengeluaran, tidak dimungkinkan sekretariat menyewa gedung hanya berkisan sampai empat bulan saja. “Maka kita akan tetap pindah karena tidak mungkin kontrak gedung ini hanya digunakan tiga sampai empat bulan. Kita akan pindah tapi belum tahu tempatnya tergantung fasilitas setwan nanti. Kalau kita mau lanjut masih bisa, tapi kalau hanya tiga sampai empat bulan nggak ada yang mau mengontrakan,” ujarnya. Sementara itu, penyewaan gedung yang saat ini digunakan DPRD Tangsel mampu menyedot anggaran mencapai Rp2 miliar per tahunnya. Anggaran tersebut menurut Ramlie cukup besar. Oleh karena, itu berharap gedung DPRD Tangsel bisa segera diselesaikan demi menghemat pengeluaran dan memaksimalkan kinerjanya. “Kontraknanya cukup tinggi, kalau dihitung totalnya sampai dengan Rp 2 miliar. Kontrak memang Rp1,6 miliar tapi kan masih ada biaya lain-lain. Seperti, bayar listrik, pemeliharaan gedung kan ada pengeluaran lagi. Yang terpenting sekarang kan bagaimana selanjutnya cukup dengan biaya yang kecil. Sehingga bisa efisensi anggaran,” pungkasnya. (mg-7/esa)
Sumber: