Sejak Jadi RW GAUL, Sampah Berkurang 40 Persen

Sejak Jadi RW GAUL, Sampah Berkurang 40 Persen

PONDOK AREN-Persolaan sampah yang tak kunjung selesai, perlu banyak pihak untuk menanggulanginya. Salah satu pelopor penggerak penangulang sampah yaitu RW GAUL (Giant Aksi Untuk Lingkungan) di RW 02 Keluarahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel. Ketua RW O2 Pondok Jaya, Pondok Aren, Suryadi mejelaskan, program GAUL berawal ketika pihaknya bersama Giant Supermarket berkunjung ke tempat pembuangan sampah (TPA) Cipeucang dan melihat tumpukan sampah yang sudah memprihatinkan. Oleh sebab itu, warga RW 02 bekerjasama dengan Giant Supermarket dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengurangi saampah yang ada di wilayah. “Kita survey ke beberapa tempat pembuangan sampah pertama di Cipeucang dan Ciliwung. Cipeucang  tempat pembuangan sampah di Tangsel sudah bukan puluhan meter dipenuhi sampah tapi ratusan meter. Saya berusaha semaksimal mungkin di wilayah saya mengurangi sampah. Bekerjasama dengan para pelopor, kader dan warga bagaimana mengurangi sampah,” kata Suryadi saat Syukuran Warga Gaul di RW 02 Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren, Minggu (15/4). Dijelaskannya, sejak 2017 lalu warga RW 02 melakukan program GAUL. Menrutnya, sejak adanya program ini, sampah di RW tersebut berkurang hingga 40 persen. Adapun cara pengelolaan sampah yaitu residu, organik dan nonorganik. Bahkan, dari pengelolaan sampah ini berhasil menciptakan koperasi. “Sebelum ada program ini biasanya dalam seminggu sampah yang ada sebanyak satu truk besar. Tapi sekarang dengan program GAUL, sampah dipilah-pilah yang biasnya satu truk sampah itu satu minggu menjadi dua minggu. Berkurang sebanyak 40 persen dari sebelumnya. Kita pilah-pilah, jadi yang kita buang itu adalah residu, yang non organik  dan organik kita manfaatkan jadi uang, ini sangat didukung oleh masyarakat. Kita buat koperasi Gaul untuk koperasi sampah, dari pada dijual mending di tabung lama-lama jadi banyak,” ujarnya. Dalam program GAUL, diakui Suryadi bukanlah mudah menciptakan kesadaran akan sampah di masyarakat. Dengan adanya bantuan operasional dari Giant dan fasilitas dari DLH Kota Tangsel membuat dirinya yakin jika program akan diterma warganya. “Perjalanan untuk memebersihkan lingkungan bukan persoalan yang mudah. bisa kita ciptakan bukan hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan. Cara mengurangi sampah seperti kita bina memwaba makanan dengan wadah sendiri, bukan kantong plastik sehingga mengurangi. Meskipun dinilai ribet oleh masyarakat tapi ini tantangan, ini untuk kebersihan bersama. Sementara itu, GM Corporate Affarais Giant, Tony Mampuk mengatakan, program RW GAUL sebagai bentuk kepedulian akan isu lingkungan terhadap pengelolaan sampah. Selain itu juga dukungan terhadap kampanye pemerintah yang menetapkan target pengelolaan sampah yang ingin dicapai 100 persen sampah terkelola dengan baik dan benar pada 2025 mendatang yaitu Indoensia bersih sampah. “Program ini merupakan rangkaian darii kegiatan menuju RW Tangsel tanpa sampah. Giant mengajak RW 02 Pondok Jaya untuk mengikuti tantangan serta memperaktekan gaya hidup minim sampah,” kata dia. Diharapkan dari program ini, kata Tony, masyarakat akan lebih memiliki perspektif baru dan membawa semangat sampah ini ke rumah masing-masing. “Kami berharap dengan adanya program ini maka dapat emnularkan kebiasaan untuk mengurangi sampah. Dimulai dari lingkungan terdekat dan semoga akan diikuti oleh warga lain,” tambahnya. Sementara itu, Kepala DLH Kota Tangsel, Toto Sudarto mengatakan, dengan adanya program RW GAUL diharapkan menjadi percontohan di wilayah lain di Kota Tansgel. Menurutnya, untuk menghilangkan sampah itu tidak mungkin namun sedikitnya sampah bisa dikurangi. “Alhamdulilah  ada inisiasi masyarakat baik yang harus kita respon, mudah-mudahan berjalan baik dengan dibantu oleh pihak luar. Ini baru pertama di Tangsel yang dari masyarakat untuk mengurangi sampah. Diharapkan warga Tangsel bisa mencontoh, bagaimana cara menanggulangi sampah. Kalau dikelola per RW, insallohah akan lebih baik. Kalau dari RW sudah berkurang 30 sampai 40 persen, saya optimis jika masyarakat mau bekerjasama seperti ini maka persoalan sampah akan cepat berkurang,” tutupnya. (mg-7)  

Sumber: