Marak Lagi, PKL Pasar Serpong

Marak Lagi, PKL Pasar Serpong

SERPONG-Pedagang kali lima (PKL) di sekitar Pasar Serpong sampai masih menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi. Pasalnya, meskipun sudah sering dilakukan penertiban namun, PKL kembali muncul dan tidak mengindahkan perarutan yang ada. Pantauan Tangerang Ekspres di lokasi, PKL telah memenuhi bahu jalan dan trotoar di Jalan Raya Serpong dari rel kereta sampai depan Puskesmas Serpong. Bahkan, PKL menjajakan dagangan memakan satu lajur mobil. Hal ini kerap menjadi biang kemacetan, tertutama saat jam sibuk dan saat pintu perlintasan kereta ditutup. Selain itu, pot tanaman dan vertikal garden yang dipasang juga telah rusak semua. Lokasi tempat pot bunga berganti dengan tenda atau payung para PKL untuk menjajakan dagangan dan sebagain untuk mangkal tukang ojek. Menanggapi hal tersebut, Sekretraris Kecamatan Serpong Supriyadi mengatakan, PKL bandel dan sulit ditertibkan. Trantib kecamatan tiap pagi dan sore melakukan pemantauan dan penjagaan PKL. "Tiap pagi dari pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB dan siang 13.00 WIB sampai 16.00 WIB kita tempatkan 7 personel untuk lakukan penjagaan PKL," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (10/4). Supriyadi mengatakan, pedagang banyak yang dagang dengan menggunakan kereta dari arah Parung dan itu sulit ditertibkan. Mereka datang sekiar pukul 04.00 WIB pagi dan kerpa melakukan kucing-kucingan dengan petugas. Menurutnya, PKL kakinya lebih gesit dibanding petugas yang berjaga. "Mereka lihat lengahnya petugas, kalau kita lengah mereka menggunakan trotoar untuk menjajakan dagangan," tambahnya. Mantan Lurah Lengkong Wetan tersebut menjelaskan, akan berkordinasi lagi dengan Satpol pp Kota Tangsel dan akan dilakukan penertiban kembali. Saat ini kecamatan terus melakukan pembinaan kepada PKL supaya tidak lagi berjualan tapi mereka tetap melanggar. Untuk mengatasi permasalahn PKL tersebut, menurut Supriyadi perlu penanganan dan campur tangan semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintas dan tokoh masyarakat. "PKL yang menjajakan dagangan itu merupakan pedangan musiman dan mereka pasti kembali lagi," jelasnya. Pria ramah tersebut menuturkan, untuk mengatasi masalah PKL sulit dilakukan. Pasalnya, di dalam pasar atau sekitar pasar tidak ada lagi lahan untuk merelokasi pedagang yang banyak berasal dari parung Panjang, Kronjo dan lainnya tersebut. "Jadi perlu kerjasama dengan banyak pihak untuk mengatasi PKL di Pasar Serpong," ungkapnya. Sementara itu, Lurah Serpong Abdul Hani mengatakan, saat ini Jalan Raya Serpong tepatnya di depan Pasar Serpong sudah selesai di bangun namun, belum ada pembatas jalan untuk memisahkan lajur dari arah Serpong maupun Muncul. "Kalau pas kereta lewat pasti macet ditambah lagi banyak PKL yang jualan seenaknya," ujarnya. Abdul menambahkan, kelurah sudah kerap kali memberi himbauan kepada PKL namun, tak pernah diindahkan. "Pedagang jumlahnya ratusan, 70 persennya berasal dari luar Serpong," tuturnya. (bud)

Sumber: