Prodi Teknologi Industri Pertanian ITI, Berikan Pelatihan Industri Kecil

Prodi Teknologi Industri Pertanian ITI, Berikan Pelatihan Industri Kecil

  SETU – Sebagai kampus terbesar di Kota Tangsel, Institut Teknologi Indonesia (ITI) terus menunjukkan pengaruh positifnya terhadap masyarakat Kota Tangsel. Baik mencetak lulusan yang berkompeten, maupun pengembangan masyarakat. Kali ini, melalui Prodi Teknologi Industri Pertanian, ITI, Kota Tangsel kembali mengembangkan potensi masyarakat. Dalam hal ini meningkatan kualitas Industri Kecil Menengah (IKM) di Kelurahan Keranggan. Kerjasama tersebut dibubuhkan dalam MoU, di Gedung G, Kampus ITI, Rabu (4/4). Kawasan Keranggan cukup banyak memproduksi kacang sangrai. Namun terkendala kurangnya bahan baku. “Selama ini, warga Keranggan ternyata cukup banyak memproduksi kacang sangrai. Dalam seminggu bisa beberapa ton, tapi mereka kesulitan dengan bahan baku. Baik itu kualitas yang berubah-ubah maupun harga yang terus melambung tinggi,” ungkap Abu Amar, Ketua Prodi Teknologi Industri Pertanian ITI. Lanjutnya, dengan itu bersama Prodi Teknologi Industri Pertanian ITI Kelurahan Keranggan akan membuat Urban Farming atau budidaya kacang. Memanfaatkan lahan yang sedikit untuk memproduksi kacang dengan jumlah yang banyak. “Walau kami baru melakukan MoU, tapi ITI sudah masuk proses penelitian. Tiga bulan kedepan akan panen. Jika berhasil, akan langsung di aplikasikan di Kelurahan Keranggan. Setelah itu, masyarakat Keranggan akan mandiri mengolah usaha kacang sangrai dengan harapan keuntungan yang jauh lebih tinggi,” jelasnya. Dalam kerjasama ini Prodi Teknologi Industri Pertanian, ITI bersama Kelurahan Keranggan juga akan melakukan penataan kualitas kuliner. Lalu membangun objek agro wisata di sepanjang Sungai Cisadane. Sementara itu, Syahril Makosim dosen Prodi Teknologi Industri Pertanian ITI juga menjelaskan dalam moment ini juga melakukan MoU dengan salah satu perusahaan besar milik alumni ITI yaitu PT Tujuhbelas Per Tigapuluhenam “Kampoeng 99 Pepohonan”, Depok. “Dalam kerjasama ini, alumni kembali ke kampusnya memberikan peluang kepada adik-adiknya untuk dapat melakukan praktik kerja di perusahaan Kampoeng 99 Pepohonan yang bergerak dibidang pengolahan daging dan susu,” katanya. Tak sampai disitu saja, para alumni yang sukses mendirikan perusahaan dengan 120 karyawan juga akan memberikan beasiswa terhadap mahasiswa berprestasi maupun kurang mampu. (bun/mas)

Sumber: