Pilih Macet Ketimbang Jual Tanah untuk Pelebaran

Pilih Macet Ketimbang Jual Tanah untuk Pelebaran

CIPUTAT TIMUR-Kemacetan Jalan WR Supratman, Pondok Ranji, Ciputat Timur, terjadi hampir setiap waktu. Ide pelebaran jalan pun muncul sebagai salah satu solusinya. Namun begitu, sejumlah warga lebih memilih tetap macet ketimbang harus menjual tanah untuk pelebaran. Rencana pelebaran Jalan WR Supratman ini sudah santer terdengar. Warga pun, santer menolak. Terutama warga yang tanahnya akan digusur karena terkena pelebaran. Warga Pondok Ranji Parmono mengatakan, pelebaran jalan justru akan membuat kemacetan di Jalan WR Supratman. “Lihat saja di sini, hari biasa saja sudah penuh dengan kendaraan. Apalagi kalau Sabtu dan Minggu tambah ramai," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (12/3). Sebagai warga yang sudah puluhan tahun tinggal di kawasan tersebut,  menyangkal jika warga mengajukan permohonan pelebaran jalan. "Daripada pelebaran jalan, lebih baik menertibkan angkot yang kerap ngetem sembarangan di pintu perlintasan kereta Pondok Ranji yang menjadi salah satu penyebab kemacetan," tambahnya. Hal berbeda dikatakan Udin (34). Ia menyambut baik rencana Pemkot Tangsel yang akan melakukan pelebaran jalan itu. "Saya dan warga lain setuju saja kalau dilakukan pelebaran jalan, asalkan tanah dibayar sesuai harga pasaran," ujarnya Udin menambahkan, harga pasaran tanah di sepanjang Jalan WR Supratman Rp 8 juta sampai Rp 11 juta per meter. Itu berarti jika dilakukan pelebaran jalan maka harga tanah harus sama dengan pasaran. "Rencana pelebaran ini sudah puluhan tahun didengungkan namun, tidak ada kelanjutannya," tambahnya. Warga Ciputat lainnya Usman (48) mengatakan, menyambut baik rencana pelabaran jalan itu. Pedagang bakso ini menjelaskan, dagangannya kerap tidak laku akibat jalan yang kerap terjadi kemacetan. "Kata warga sih malas kalau beli bakso ketempat saya karena mau belok saja sudah macet," katanya. Usman menambahkan, saat pembangunan tentu terjadi kemacetan. Namun, itu tidak selamanya terjadi dan warga akan diuntungkan. "Kalau tidak dilakukan pelebaran jalan, dua atau tiga tahun kedepan pasti tambah macet," tambahnya. Sementara itu Camat Ciputat Durrahman mengatakan, pelebaran jalan sepanjang 6 km itu untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi. “Saat ini lebar jalan hanya 4 meter, kalau mobil berpapasan sangat sempit,” katanya. Durrahman menambahkan, dalam rapat wasdal beberapa waktu lalu telah mengusulkan pelebaran Jalan WR Supratman selebar 6 meter. Yakni, masing-masing jalan diambil 3 meter. “Rencana itu mendapat tanggapan beragam dari warga dan ada yang minta harga tanah dibayar tinggi,” tambahnya. Selain pelebaran jalan, Durrahman juga mengusulkan pembuatan flyover di pintu perlintasan  kereta Stasiun Pondok Ranji. Ia berharap agar warga dapat mendukung dan tidak menghalang-halangi rencana itu. “Tujuannya tentu untuk kepentingan seluruh warga,” tuturnya. (bud/esa)

Sumber: