Ponpes Al-Athafaliyah Ludes Terbakar

Ponpes Al-Athafaliyah Ludes Terbakar

SEPATANTIMUR-Musibah kebakaran menimpah Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Athfaliyah, di Kampung Buaran, Desa Jatimulya, Kecamatan Sepatan Timur. Kebakaran tersebut terjadi pada Jumat malam pekan lalu meluluhlantakkan satu bangunan Ponpes. Menurut pemilik Ponpes Al-Athfaliyah Kiai Marsa, Ponpes yang terbakar merupakan sebuah bangunan serbaguna yang juga dijadikan sebagai tempat berkumpulnya santri belajar Al-Quran. Peristiwa terbakarnya bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu dan beratapkan ijuk itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Menurut Marsa, penyebab kebakaran sampai saat ini belum diketahui pasti. Pada saat kebakaran terjadi, dirinya dan santri lainnya sedang tidak ada di tempat. Menurut Kiai Marsa, tak kurang dari setengah jam bangunan tersebut habis dilalap api. Ia dan seluruh santri yang berlari ke lokasi tak dapat berbuat banyak, sebab api sudah membakar seisi bangunan. Upayanya bersama seluruh santri memadamkan api sia-sia. Setelah bangunan ludes terbakar, petugas pemadam kebakaran baru tiba. Sulitnya akses menuju lokasi Ponpes menjadi kendala petugas kebakaran untuk tiba tepat waktu. Untuk menuju lokasi, petugas pemadam kebakaran harus menempuh perjalanan hampir satu jam, sementara informasi terjadinya kebakaran didapat setelah api berkobar hebat. Anggota DPRD Provinsi Banten H Ahmad Jaini yang mengunjungi Ponpes Al-Athafaliyah, Minggu (18/3), menyatakan belasungkawa atas musibah kebakaran tersebut. Dalam kesempatan itu, Jaini juga mencek langsung lokasi kebakaran. "Habis semuanya, hanya meninggalkan puing-puing. Alat-alat yang terbakar sudah tidak dapat digunakan lagi," ujarnya. Jaini mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut dapat dijadikan pembelajaran berharga bagi semua santri. Menurutnya, kondisi bangunan pondok harus dirawat dan dijaga dengan baik. Kondisi bangunan yang terbuat dari kayu akan dengan mudah menyulut api jika para santri tidak disiplin dan memelihara bangunan pondok. "Saya berpesan agar santri lebih peduli terhadap lingkungannya, jangan sembarangan membakar obat nyamuk. Hal-hal sederhana ini juga menjadi pemicu terjadinya kebakaran," tuturnya. Dalam kesempatan itu Jaini tak lupa membagikan bantuan berupa sambako dan uang santunan. Jaini juga berjanji akan memberikan bantuan buku-buku pelajaran dan Al-Quran kepada santri yang saat kebakaran seluruh buku pelajaran ikut terbakar.(mg-14)

Sumber: