Juli, Kereta Bandara Beroperasi dari Sudirman Baru Tiket Dibandrol Rp 150 Ribu
JAKARTA-Kereta api (KA) bandara Soekano Hatta (Soetta) ditargetkan beroperasi Juli. Namun, perjalanan awal KA belum akan sesuai rencana, yakni mulai dari Stasiun Manggarai-Soetta. Perjalanan nantinya dimulai dari Stasiun Sudirman Baru.
Heru Kuswanto, Direktur Utama Railink menjelaskan, pergeseran ini hanya untuk sementara waktu. Hal ini disebabkan, proyek grand design Manggarai yang masih dalam proses pengerjaan. Kabar buruknya, proyek ini ditargetkan rampung pada 2019.
Kendati begitu, Heru mengungkapkan, telah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk bisa mendahulukan fase-fase yang terkait dengan operasional KA bandara ini. Salah satunya, tersedianya empat jalur untuk rute Manggarai-Soetta yang berada di lantai 1. Nantinya, dalam grand design proyek double double track, Manggarai akan dibangun menjadi dua lantai.
Perjalanan KA jarak jauh dan KRL Bogor akan berada di lantai 2.
”Sementara nanti dari Sudirman Baru. Kita sudah minta diduluin,” ujarnya ditemui usai penandatanganan kesepakatan proses pembayaran KA Bandara bersama 10 bank, di Jakarta, kemarin (11/4).
Bila berjalan lancar, kata dia, pada Oktober atau paling lama akhir tahun ini perjalanan dari Manggarai bisa dilaksanakan. Seperti diketahui, rute KA bandara ini akan dimulai dari Manggarai- Sudirman Baru- Batu Ceper-Soetta.
Heru melanjutkan, pada tahap awal nanti, baru 80 perjalanan dari 124 perjalanan yang akan dioperasikan. Kereta akan dijalankan setiap 1 jam sekali dengan kecepatan mencapai 100 km/jam. Ditargetkan, penumpang KA bandara bisa mencapai 33 ribu perhari.
”Juni nanti ada 4 trainset yang datang. Satu trainset terdiri dari 6 gerbong. Untuk jadwal, kita sesuaikan dengan jadwal airlines juga,” jelasnya.
Disinggung soal tarif, Heru memperkirakan, tarif KA sepanjang 36 Km ini sekitar Rp 100-150 ribu per orang. Jumlah ini lebih besar dari KA bandara Kualanamu, Medan dengan jarak tempuh yang lebih dekat, yakni 27 Km.
”Kami tentu ingin lebih rendah juga, karena makin kompetitif. Tapi terkendala hitungan, (pembebasan) tanah sangat luar biasa (mahal). Tapi pemerintah bisa hadir, dengan PSO, sehingga bisa lebih murah. Di Perancis juga PSO,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, PT Railink telah melakukan penandatanganan MOU dengan 10 bank mitra untuk proses pembelian tiket KA bandara. Tiket akan 100 persen dijual non tunai atau cashless. Untuk mendukung hal ini, di stasiun pun tidak akan disediakan loket pembelian tiket ini nantinya.
”Kalau di Kualanamu masih ada yang cash, yang non tunai sedikit sekali. Nanti kita akan giring juga untuk cashless,” tutur Direktur Teknis dan Operasi PT Railink Purwanto Handry Nugroho.
Dia menjelaskan, proses pembelian tiket bisa dilakukan secara online atau melalui vending machine yang disediakan.
Pembelian bisa menggunakan alat pembayaran dari masing-masing bank mitra. Diantaranya, BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon dan lainnya. Tidak ada kartu khusus yang dibuat untuk bisa memanfaatkan perjalanan KA bandara ini.
”Kalau nanti sudah dapat tiketnya, tidak perlu check in lagi. Sudah ada nomor yang harus disimpan baik-baik untuk masuk. One man one seat, jadi tidak perlu khawatir tidak dapat tempat duduk,” jelas Purwanto.
Hermita, Pemimpin Devisi Manajemen Produk dan Konsumen BNI menambahkan, pembayaran bisa dilakukan dari banyak produk yang dimiliki.
Baik itu Kartu debit, Kartu Kredit, Tapcash dan lainnya. Dengan begitu, konsumen tidak perlu bingung untuk membuat atau membeli kartu baru.
”Vending mechine bisa untuk seluruhnya. Ini akan memudahkan dan tak ada sekat-sekat penggunaan kartu lagi,” tandasnya. (jpg)
Sumber: