Pulang Kondangan, 184 Orang Mual dan Diare

Pulang Kondangan, 184 Orang Mual dan Diare

  CIKUPA--Apes menimpa 184 orang warga Kampung Cerewed Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Mereka mengalami gejala mual, muntah, pusing dan diare sepulang kondangan. Warga sekampung itu diduga keracunan makanan di acara hajatan resepsi pernikahan warga setempat. Peristiwa keracunan massal tersebut terjadi pada Senin (26/2). Mereka sebelumnya menghadiri acara hajatan resepsi pernikahan tetangga mereka pada malam sebelumnya. Di lokasi acara, mereka menyantap makanan prasmanan yang dihidangkan seperti pempek, ikan goreng, gulai ikan dan sebagainya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hendra mengatakan para korban saat ini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Di antaranya 16 orang dirawat inap di RS Hermina Bitung, 22 orang di RS Permata Hati dan 1 orang di RS Ciputra. Yang lainnya menjalani rawat jalan di beberapa klinik dan puskesmas. “Mereka diberikan cairan infus karena muntah dan mencret,” kata Hendra. Petugas kesehatan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Pasirjaya telah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium. Petugas Surveilans Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pasirjaya Entur Suripto mengatakan telah mengambil sisa makanan dari lokasi hajatan. Meskipun, tak seluruhnya bisa didapat mengingat hidangan telah habis, karena acara berlangsung pada Minggu (25/2) lalu. “Kami hanya mengambil sampel makanan dari beberapa jenis sajian saja, yakni pempek, bumbu gado-gado, nasi putih, ikan bandeng, kecap, bihun, ayam kecap, daging sapi dan bumbu masak lainnya,” ucapnya, Selasa (27/2). Selain itu, petugas juga memeriksa juru masak, peralatan memasak, kondisi lingkungan dapur serta air yang dipergunakan untuk membuat makanan hidangan dalam acara hajatan tersebut. “Selain bahan baku dan makanan. Cara memasak dan kebersihan lingkungannya kami soroti. Supaya akurasi penyebab warga keracunan akurat,” ucapnya. “Insyaallah, bisa dalam waktu dekat hasil uji klinisnya bisa keluar agar menjadi acuan penanganan dan penindakan, supaya tak terulang lagi,” sambungnya. Kepala Puskesmas Pasirjaya dr Siti Zakiyah menduga penyebab keracunan disebabkan bakteri. Indikasinya, peristiwa keracunan massal ini bereaksi setelah kurang lebih 12 jam. “Kalau keracunan zat kimia, reaksi langsung seketika. Nah, saya menduga penyebabnya bakteri. Jenisnya apa? Kita tunggu hasil laboratorium,” ucapnya. Ia menambahkan pasien keracunan tersebut rata-rata menyantap makanan seperti gado-gado, sayur nangka dan panganan daging. Gejala yang dirasakan seluruh korban sama, yakni perut melilit dan kepala pusing. “Tadinya warga tidak paham. Berpikir sakit meriang, tetapi lambat laun kondisi fisik melemah dan lemas. Dari situlah ketahuannya keracunan,” katanya. Pantauan Tangerang Ekspres, hingga kemarin Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) yang didirikan Puskesmas Pasirjaya dipadati warga yang keracunan. Satu per satu korban diperiksa para petugas medis. Usai pemeriksaan dan diberikan obat, pasien diingatkan apabila tak ada hasil siginifikan, wajib melapor kembali untuk diambil tindakan lebih lanjut atau dirujuk ke rumah sakit. Manajer Pelayanan Medis RS Hermina Bitung dr Christiansen Waisuda menjelaskan pihaknya menerima sekitar 19 warga Kampung Cirewed pada Senin (26/2) sekira pukul 22.00 WIB. Semuanya mengeluhkan pusing dan menderita diare. “Kami menerima pasien masuk Senin malam (26/2) sebanyak 17 orang. Dua pasien harus dirawat intensif. Sedangkan, Selasa (27/2), kami kedatangan dua pasien lagi. Totalnya jadi 19 warga,” ucapnya. Kapolsek Cikupa Kompol Idrus Madaris mengatakan tuan rumah hajatan dan beberapa saksi sudah dimintai keterangannya. Polisi belum mengambil langkah lebih jauh karena masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap makanan yang dihidangkan. “Hanya dimintai keterangan saja, atas peristiwa yang mengakibatkan 184 warga keracunan. Belum melangkah lebih jauh,” ujarnya. (mg-14/bha)

Sumber: