Kodim 0606 Bangun Turab
TIGARAKSA-TNI melalui Kodim 0506/Tangerang saat ini tengah membantu Pemkab Tangerang membangun kawasan Dadap pasca penertiban di lokasi tersebut tahun lalu. Upaya yang dilakukan TNI adalah dengan membangun turab disepanjang bibir pantai untuk mencegah terjadinya banjir, abrasi dan longsor akibat terjangan ombak laut. Wilayah yang dibangun turab berada di tiga Rt, di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi. Komandan Kodim 0506/Tgr Letkol Inf M. I Gogor A.A mengungkapkan, tak hanya membangun turab, di kawasan itu pihaknya juga menguruk lahan untuk membangun akses jalan bagi masyarakat sekitar dan membangun gorong-gorong sebagai sarana penyaluran air. "Upaya ini merupakan program Karya Bakti TNI dari unsur Kodim 0506/Tgr dan sebagai dukungan TNI kepada pemerintah membangun kawasan Dadap lebih baik kedepan," ujarnya. Menurut Gogor, pengerjaan pembangunan turab, pengurukan dan pembuatan gorong-gorong saat ini progresnya sudah 50 persen rampung. Pada Sabtu pekan ini pihaknya akan kembali mengerjakan pembangunan yang sempat tertunda dengan memasang tiang pancang atau paku bumi di area tersebut. Tiang pancang tersebut akan dipasang sepanjang 200 meter dengan kedalam 12 meter di lahan seluas 8 ribu meter persegi. Tiang pancang sendiri dipasang untuk memperkuat bangunan turab agar lebih kokoh menghadapi terjangan ombak laut. "Insya Allah jika tidak ada halangan, dua bulan kedepan pengerjaan turab, pengurukan lahan dan pemasangan gorong-gorong rampung. Mudah-mudahan masyarakat akan mendapat manfaat dari pembangunan yang dilakukan TNI," ujarnya. Gogor menegaskan, upaya pembangunan turab yang dilakukan TNI adalah bentuk kepedulian TNI membangun kawasan untuk masyarakat. Ia mengaku TNI tidak melakukan pembangunan selain membangun turab. Menurut Gogor, saat ini upaya yang dilakukan TNI mendapat penolakan dari segelintir masyarakat. Hal itu terjadi karena masyarakat yang menolak pembangunan turab tidak memahami upaya TNI adalah untuk menjaga keselamatan warga terhadap abrasi, longsor dan banjir akibat gerusan air laut. "Beberapa kali terjadi penolakan itu karena miss komunikasi. Masyarakat disana beranggapan kami hendak membangun rumah susun, padahal tidak. Kami hanya membangun turab, menguruk tanah agar padat tanahanya dan membangun gorong-gorong. Hanya itu saja, tidak ada yang lain,' jelasnya. Gogor mengatakan, penolakan yang dilakukan oleh segelintir orang tersebut digerakkan sejumlah oknum bertujuan menghambat pembangunan yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, oknum tersebut menyebarluaskan isu bahwa TNI akan membangun rumah susun dan menyingkirkan masyarakat sekitar. "Saya tegaskan, TNI tidak akan tidak akan melukai hati rakyat. Bahkan kami sebelumnya membantu masyarakat memberikan sembako sebelum membangun turab," tegasnya. Sementara itu, H Suhada tokoh masyarakat Dadap mendukung uapaya Kodim 0506/Tgr membangun turan di kawasan tersebut. Ia mengaku seluruh masyarakat mendukung upaya pembangunan turab oleh TNI. "Kami masyarakat di tiga RT dan RW. "Apa yang dilakukan TNI adalah upaya penanggulangan banjir, longfsor dan abrasi, kami masyarakat ditiga Rt dan RW mednukugn penuh upaya TNI, wong yang dilakukan untuk keamanan warga sini," ujarnya. Suhada menjelaskan, penolakan yang dilakukan warga pada awaln ya karena khawatir TNI justru hendak menggusur rumah-rumah warga, karena hadirnya alat berat di lokasi tersebut. "Setelah tahu TNI melakukan penanggulangan banjir, longsor dan abrasi dengan membangun turab, masyarakat berbalik mendukung," tandasnya.(mg-14).
Sumber: