Dari Kolong Fly Over, Ajak Warga Kelola Sampah
CIPUTAT-Pemkot Tangsel memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 di bawah flyover Ciputat, Selasa (27/2). Kegiatan ini, diisi dengan kampanye mengelola sampah. HPSN sebenarnya jatuh pada 21 Februari namun, kota pemekaran dari Kabuputan Tangerang tersebut baru memperingati pada 27 Februari. Sekretris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan, jika dimanfaatkan dengan baik sampah akan menjadi sesuatu yang berguna bagi masyarakat. "Sampah itu tanggung jawab bersama dan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (27/2). Yepi menambahkan, inti dari HPSN adalah mengajak dan mengingatkan kembali kepada masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah. HPSN digelar sejak 2006, setelah terjadi longsor TPA Leuwi Gajah Kabupaten Bandung tahun sebelumnya. Soal pemilihan lokasi di bawah flyover Ciputat, supaya dilihat pedagang dan pengendara. Dengan jargon "sampahku tanggung jawabku" diharapkan bisa menyebar ke seluruh warga. Artinya, sampah yang berasal dari warga, menjadi tanggung jawab warga dalam mengolahnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi sampah adalah belanja agar tidak menggunakan kantong plastik. "Warga juga bisa dengan memilah sampah organik dan nonorganik," tambahnya. Mantan Sekretaris Dinas Sosial Kota Tangsel tersebut menjelaskan, di Kota Tangsel saat ini ada 150 bank sampah dan 49 TPS3R. Dengan ini produksi sampah diharap bisa turun sekitar 20 sampai 30 persen dari 800 ton sampah yang diproduksi tiap hari. "Yang penting untuk kurangi sampah adalah peran aktif warga," jelasnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, jika Tangsel mau bersih maka perlu kerjasama warga dalam menjaga kebersihan. Sehingga tidak hanya mengandalkan DLH dalam mengurus sampah yang jumlahnya tiap hari sekitar 800 ton. "Sampah bisa menjadi sahabat bila ditangani dengan baik dan bisa menjadi musibah kalau tidak bisa dikelola dengan maksimal. Warga diharap tidak cuek dan tidak buang sampah sembarangan" singkatnya. Dalam HPSN 2018 turut hadir komunitas dari silaturahmi bank sampah (Sibas) Kota Tangsel. Ketua Sibas Tangsel Eka Meidya Ratna mengatakan, sampai saat ini ada 200 bank sampah yang ada di Kota Tangsel namun, hanya 147 yang aktif. "Keberadaan bank sampah penting lantaran bisa kurangi sekitar 25 persen sampah," ujarnya. Eka menambahkan, Sibas Kota Tangsel peduli soal sampah dan ambil bagian dalam pembentukan bank sampah, membuat kompos cair daur ulang sampah, urban farming dan ecobrick. Ia berharap supaya warga mau mendaur ulang sampah yang berguna maupun memiliki nila ekonomi. "Kalau sampah dipilah dan ditangani serius bisa menambah pemasukan keluarga," tuturnya. (bud/esa)
Sumber: