1.326 Origami Hati untuk Airin

1.326 Origami Hati untuk Airin

CIPUTAT-Forum Anak (FA) Kota Tangsel menyerahkan 1.326 origami hati kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Ribuan benda itu, merupakan surat dukungan FA bagi Airin dalam menaikkan predikat Kota Layak Anak (KLA). Ketua FA Tangsel, Gatari Dwi Hapsari menjelaskan, surat dalam bentuk kertas origami hati tersebut tidak hanya diberikan oleh anak-anak, ada sebagian surat yang dibuat orang dewasa. Surat tersebut dihimpun karena kepedulian terhadap Tangsel dalam meningkatkan predikat KLA. Alasannya, sudah lima tahun predikat KLA Tingkat Pratama untuk Kota Tangsel tak juga naik. Gatari tak menyangka, kegiatan itu mendapat respons dari masyarakat. "Dalam sebulan origami ini sudah mencapai seribu lebih. Surat ini berisi pesan dukungan dari masyarakat Tangsel kepada Walikota untuk mewujudkan Tangsel menjadi KLA,” kata Gatari usai penyerahan origami kepada Airin, Jumat (23/2). Ribuan surat tersebut, didapat FA dari Kampanye Origami Hati untuk Bu Airin sejak Januari lalu. Kegiatan ini juga bagian dari rangkaian sosialisasi KLA dan Fungsi Pelopor Pelapor (2P). Dimana Fungsi FA salah satunya untuk mempelopori pelaporan keluhan anak terkait hak mereka. Sejak 7 Januari lalu, FA keliling di 23 tempat, meliputi area publik dan sekolah di Tangsel. “Kegiatan sosialisasi kami lakukan di sejumlah tempat yang banyak terdapat anak-anak. Seperti area car free day (Bintaro dan BSD), Taman Kota Satu dan Taman Kota Dua. Selain itu juga melalui komunitas anak muda seperti OSAS, gerakan Pramuka, dan remaja masjid," bebernya. Selain itu, origami hati tersebut dikumpulkan dari para pelajar dan warga Tangsel yang mengikuti rangkaian sosialisasi KLA. Sosialisasi dilakukan di 16 sekolah di wilayah Tangsel. Seperti SMPN 17 Tangsel, SMAN 2 Tangsel, SMK Islamiyah Ciputat, SMAN 9 Tangsel, SMAN 10 Tangsel, SMPN 21 Tangsel dan SMPN 11 Tangsel. "Kami senang karena melalui kegiatan ini bisa membantu Pemkot Tangsel menyosialisasikan FA sebagai wadah anak untuk menampung aspirasi dan hak-hak anak di Kota Tangsel. Selain itu, kami juga menyosialisasikan konvensi hak anak," tambah Gatari. Selain FA, rangkaian sosialisasi KLA dan Kampanye Origami Hati didukung jaringan anak muda Tangsel yang bergabung dalam Koalisi Layak Anak (Koala). Diantaranya, Situ Gintung Jogging Club (SGJC), Global Cigarette Movement (9CM), No Tobacco Community, Warrior FCTC, Pembaharu Muda, Pramuka, Paskibraka, dan OSAS. Dalam kampanye tersebut, FA juga menyampaikan lima isu yang berpotensi menjadi kendala bagi Tangsel meraih predikat KLA. Isu tersebut yaitu bullying dan pornografi, narkotika, psikotropika dan zat adiktif (napza), iklan promosi dan sponsor rokok dan kawasan tanpa rokok (KTR). "Pendapat dan saran para pelajar dan warga inilah yang mereka tuliskan di kertas origami berbentuk hati. Sehingga, origami ini menjadi bukti dukungan sekaligus bentuk cinta masyarakat kepada kota Tangsel dan Ibu Airin sebagai Walikota Tangsel,” tambah mahasiswa UPN Veteran Jakarta itu. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, mengapresiasi upaya yang dilakukan FA beserta dalam mengampanyekan KLA. Dengan banyaknya surat yang masuk, menurut Airin, merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kemajuan Kota Tangsel. “Saya berterima kasih kepada anak-anak mapun pihak lain yang sudah peduli terhadap kotanya. Dengan ini terlihat, betapa tinggi apresiasi mereka untuk meningkatkan Kota Tangsel menjadi KLA,” ucap Airin. Airin meminta maaf, jika tidak semua surat yang ia terima bisa ia baca. Menurutnya, ini bukan karena ia tak ingin mengetahui semua keingan warga namun, karena tugas dan kesibukannya yang tidak memungkinkan membawa ribuan surat itu. "Mungkin hanya beberapa (surat terbaca, red), tapi itu sudah bisa menjadi kesimpulan bahwa masyarakat menginginkan Kota Tangsel menjadi KLA. Apa yang diusulkan akan segera direalisasikan,” katanya. (mg-7/esa)

Sumber: