Kader PKS Ditangkap Densus 88

Kader PKS Ditangkap Densus 88

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman membenarkan bahwa Muhammad Nadir Umar yang ditangkap Densus 88 di Bandara Internasional, Juanda Sidoarjo adalah kadernya. Sohibul mengaku kaget, dan berjanji akan mendalami kasus tersebut.

Selain itu, Sohibul mengaku dirinya dan pengurus PKS tidak mengetahui apa tujuan Muhammad Nadir ingin ke luar negeri. "Kami terkejut dan sulit percaya dengan berita ini," ujar Sohibul kepada JawaPos.com, Minggu (9/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad disebut-sebut terkait dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Meski begitu, Sohibul meminta agar media jangan terlalu jauh memberikan spekulasi tersebut. Biarlah pihak kepolisian yang menjelaskannya.

"Kami mohon semua pihak menahan diri agar tidak berspekulasi terlalu jauh dan berharap polisi dapat memberi penjelasan secepatnya," katanya.

Sohibul juga tegaskan doktrin PKS berdawah dengan cara-cara yang bijak dan menolak kekerasan apalagi teror. PKS taat hukum dan aturan, karenanya partai berlogo bulan sabit kembar ini akan kami menghormati proses hukum yang dilakukan Polri dengan adil, objektif, dan profesional.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, mengatakan seorang anggota DPRD Pasururan bernama Muhammad Nadir Umar sempat dijemput Detasemen Khusus 88 Antiteror di Bandara Juanda Internasional, Surabaya pada Jumat (8/4) kemarin.

Dia yang baru tiba dari Kuala Lumpur, Malaysia menggunakan pesawat Air Asia itu diduga berkaitan dengan kelompok radikal. Tapi dari pemeriksaan diketahui bahwa pelaku tak ada kaitan dengan ISIS.

Menurut Rikwanto, Nadir Umar diketahui terbang dari Turki, lalu ke Malaysia dan dari situ langsung bertolak ke Surabaya. Di Surabaya dia langsung dijemput untuk dimintai keterangan. Dari keterangan diketahui bahwa Nadir tidak sendiri saat ke Syria. Dia bersama Budi Mastur yang juga diperiksa saat tiba di Bandara Husen Sastranegara, Bandung.

Rikwanto juga menerangkan bahwa kedua orang itu berangkat pada 31 Maret 2017 dengan rute Bandung, Surabaya-Kuala Lumpur-Istanbul. (cr2/JPG)

Sumber: