Curah Hujan Tinggi, Cisadane Potensi Meluap
TANGERANG - Kendati debit air Sungai Cisadane sudah normal, curah hujan yang tinggi masih membuat Kota Tangerang siaga banjir. Sebelumnya pada Senin (5/1) lalu, ketinggian air di Bendungan Pintu Air 10 Pasar Baru mencapai ketinggian 4,50 meter dan ditetapkan siaga tiga. Kenaikan itu disebabkan kiriman dari Bendungan Batu Belah, Bogor, Jawa Barat. Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Hambali mengatakan, sejauh ini tidak ada banjir yang melanda Kota Tangerang. "Hanya terjadi genangan air setinggi lutut orang dewasa di Kelurahan Panunggangan Barat, daerah lain seperti daerah Total Persada di Periuk tidak ada laporan terkait banjir atau genangan," ungkapnya saat dihubungi Tangerang Ekspres. Kendati demikian, Hambali menerangkan BPBD tetap melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan BMKG terkait cuaca. "Sejauh ini aman terkendali. Kita lihat faktor cuaca dan informasi dari BMKG, karena curah hujan masih tinggi," ungkapnya. Lurah Panunggangan Barat, Ahyar Herudin mengatakan, ada tiga RT yang digenangi hampir setinggi lutut orang dewasa pada Senin (5/1) lalu, yakni RT 1, 2 dan 4 yang di RW 01. "Sekitar jam enam sore air mulai menggenang, tetapi hanya beberapa jam saja karena sekitar jam sembilan malam sudah surut," ujar Ahyar saat dihubungi Tangerang Ekspres via telepon. Ia mengaku wilayahnya sering terjadi genangan apabila air dari tanggul meluap. "Perkampungan kita kan dekat sungai, tanggul juga sering meluap kalau ada air kiriman dari Bogor," ungkapnya. Kendati demikian, Ahyar mengaku tak terlalu panik apabila terjadi genangan karena sudah merupakan hal yang lumrah. "Kalau terjadi luapan di Panunggangan kita tidak panik, malah warga memanfaatkan kesempatan ini untuk menangkap ikan yang terseret arus sungai," ujarnya. Meski begitu, Ahyar membantu sejumlah warga melakukan evakuasi terhadap barang berharga sebagai bentuk antisipasi apabila terjadi banjir. "Bentuk antisipasi tetap ada karena kita dari kelurahan bersama RT dan RW membantu warga untuk evakuasi dan mengamankan barang-barang. Bantuan personel dari Kecamatan, Satpol PP, BPBD, Binamas dan Babinsa juga tanggap dengan kejadian ini. Kita selalu kompak," ujarnya. Apabila terjadi banjir, kata Ahyar, warga dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi. "Kita sediakan tempat pengungsian di RW 7, karena letaknya lebih tinggi dari RW 1. Selain itu kantor kelurahan lama juga kami gunakan sebagai tempat evakuasi warga," pungkasnya. (mg-05)
Sumber: