Presiden Jokowi Ajak Santri Aktif Jaga Perdamaian
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin peringatan Hari Perdamaian Internasional 2017 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (8/10). Jokowi tiba sekitar pukul 10.48 WIB dan terlihat tersenyum menikmati selawatan yang dilantunkan para santri yang menyapa di gerbang depan pondok. Saat tiba di Ponpes Annuqayah, Jokowi terlihat sudah mengenakan sarung dan peci. "Saya hanya ingin ingatkan dan menyadarkan untuk kembali tahu, karena sebenarnya sudah tahu bahwa Indonesia adalah negara besar," ujar presiden mengawali sambutannya dalam acara bertema Perempuan Berdaya, Komunitas Damai itu. Menurut Jokowi, Indonesia tidak hanya besar dari segi luas wilayah dengan 17 ribu pulau yang tersebar di 34 provinsi, 516 kabupaten/kota. Sebab, Indonesia juga sangat beragam karena memiliki setidaknya 714 suku. "Contoh Singapura, hanya ada empat suku. Kemudian Afghanistan juga hanya ada tujuh suku. Tapi hati-hati memiliki suku, agama yang beragam, budaya yang berbeda," ucapnya. Jokowi kemudian bercerita tentang konflik yang terjadi di Afghanistan. Sebelumnya pihak yang bersengketa hanya dua suku. Namun, masing-masing suku yang berkonflik di Afghanistan membawa sekutu dari negara lain. Akibatnya, perang menjadi berkepanjangan. "Nah, sekarang terpecah menjadi 40 kelompok dan Presiden Afghanistan sudah 23 tahun hidup di pengasingan. Beliau menyampaikan pada saya, hati-hati. Indonesia negara yang besar, jangan sampai ada pertikaian," katanya. Presiden Jokowi juga mengaku diingatkan agar senantiasa mengajak seluruh rakyat Indonesia menyelesaikan permasalahan sekecil apa pun yang timbul dengan penuh damai."Suku, bahasa, agama yang beragam di Indonesia merupakan anugerah Allah. Karena itu mari jaga persaudaraan dan ukhuwah Islamiayah," ajaknya.(gir/jpnn)
Sumber: