TKD Dipangkas, Pembangunan Tetap Jalan

TKD Dipangkas, Pembangunan Tetap Jalan

Wali Kota Serang Budi Rustandi saat diwawancarai oleh Tangerang Ekspres, Rabu (29/10). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memastikan pemangkasan Transfer Keuangan Daerah (TKD) tidak akan meng­hentikan roda pembangunan maupun menurunkan semangat kerja aparatur sipil negara (ASN). Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan bahwa kebijakan tersebut tetap berjalan dengan mempertimbangkan kondisi fiskal daerah yang terbatas.

Pemangkasan TKD ini insya Allah tetap berjalan, karena masih menjadi program prioritas. Namun tentu disesuaikan de­ngan keterbatasan fiskal yang ada,” ujar Budi saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Serang, Rabu (29/10).

Budi menjelaskan, meski terda­pat pengurangan anggaran, pro­gram pembangunan akan tetap dilaksanakan dengan skala yang lebih disesuaikan. Pemkot, kata dia, saat ini tengah berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat untuk men­dapatkan dukungan pembiayaan tambahan, khususnya di bidang infrastruktur.

“Hari ini saya juga akan berang­kat ke kementerian untuk mela­kukan lobi terkait pembangunan infrastruktur tahun depan. Ka­rena dengan adanya keter­batasan fiskal, kita perlu memperkuat sinergi dengan pusat,” ung­kapnya.

Lebih lanjut, Budi menyebut, kerja sama antara Pemkot Serang dengan pemerintah pusat dan provinsi telah menunjukkan hasil positif. Tahun ini, Pemkot Serang menerima bantuan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) sebesar Rp33 miliar untuk dua titik pembangunan jalan.

“Ini bukti bahwa pusat dan provinsi turut membantu Pemkot Serang dalam pembangunan infrastruktur. Dukungan ini sangat berarti di tengah kondisi fiskal yang menurun,” ujarnya.

Kendati terjadi pemangkasan TKD, Budi memastikan bahwa kinerja ASN maupun organisasi perangkat daerah (OPD) tidak terganggu. Menurutnya, sema­ngat kerja ASN di Kota Serang tetap tinggi karena telah mema­hami arah kebijakan pimpinan dan memiliki loyalitas terhadap visi pembangunan daerah.

“Saya melihat para OPD tetap bersemangat, karena mereka bekerja satu instruksi dan satu komando. Mereka tahu arah kebijakan kita, jadi tanpa harus selalu diawasi pun mereka tetap berjalan,” katanya.

Dalam kondisi fiskal yang ter­batas, Budi menegaskan bahwa Pemkot Serang akan tetap fokus menjalankan 13 program prio­ritas yang telah ditetapkan. Selain itu, pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar bisa membiayai pem­ba­ngunan secara lebih mandiri di masa depan.

“Fokus kita tetap pada 13 pro­gram prioritas. Selain itu, saya ingin PAD meningkat agar Kota Serang bisa mengurangi keter­gantungan terhadap dana trans­fer daerah,” ucapnya.

Budi juga mengungkapkan kebanggaannya atas capaian Kota Serang dalam pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan hasil rapat inflasi bersama Bank Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri, Kota Serang masuk dalam 20 besar daerah dengan penyerapan APBD ter­baik se-Indonesia.

“Ini pencapaian yang mem­banggakan dan menunjukkan komitmen kita dalam mengelola keuangan daerah secara efektif,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Serang, Imam Rana, menuturkan bahwa kebijakan keuangan daerah saat ini difokuskan pada penyesuaian dengan kondisi penurunan dana transfer dari pusat. Menurutnya, setiap perencanaan dan pe­nganggaran kini harus disusun lebih hati-hati agar keseimbangan fiskal tetap terjaga.

“Kami menyesuaikan seluruh perencanaan dan penganggaran berdasarkan aturan yang berlaku. Pemangkasan dana transfer oto­matis berpengaruh pada be­berapa program, sehingga kami melakukan penyesuaian agar anggaran tetap seimbang,” jelas Imam.

Sumber: