Dinsos Kota Tangerang Optimalkan Pelayanan PPKS

Petugas tengah memberikan pembinaan rohani kepada orang yang mengalami masalah sosial di Rumah Singgah, Senin, 13 Oktober 2025.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, NEGLASARI — Dinas Soial Kota Tangerang berjanji mengoptimalkan pelayanan bagi PPKS. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang mengatakan, salah satu layanan Dinas Sosial yaitu Rumah Singgah. Keberadaan Rumah Singgah, sebagai sarana penampungan sementara bagi masyarakat yang masuk kategori Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Saat ini, sebanyak 12 orang yang mengalami permasalahan sosial dititipkan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Tangerang. Mereka datang dengan beragam latar belakang masalah sosial. Di antaranya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), prostitusi online, pengemis dan anak jalanan serta perantau.
Mulyani menuturkan, selama di Rumah Singgah, pihaknya mengoptimalkan layanan perlindungan bagi PPKS. Dari 12 orang yang dititipkan terdapat 5 orang Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dititipkan oleh pihak Satpol PP Kota Tangerang. Kelimanya merupakan warga dari luar daerah Kota Tangerang
”Ada 12 orang yang dititipkan disini (Rumah Singgah). Mereka dari beragam latar belakang masalah sosial, seperti anak jaanan, orang terlantar dan adaj uga masalah sosial lainnya seperti PSK daring yang terjaring razia, ada 5 orang dititipkan disini,” ungkap Mulyani saat ditemui, Senin, 13 Oktober 2025.
“Disini, mereka diberikan tempat menginap, bimbingan rohani, serta solusi sosial agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik,” sambungnya.
Mulyani menjelaskan, layanan yang diberikan Rumah Singgah mencakup kebutuhan dasar sehari-hari; tempat tidur, tiga kali makan, pakaian (sandang), hingga bimbingan rohani.
Menurut dia, layanan rohani ini menjadi penting untuk membangkitkan semangat para penghuni Rumah Singgah agar lebih optimistis dalam menjalani hidup.
“Selain kebutuhan dasar, kami juga memberikan bimbingan mental dan sosial. Dari sini, kami bisa mengarahkan mereka ke layanan rujukan lebih lanjut, mengembalikan ke keluarganya, atau bahkan memberi akses ke program pemberdayaan sosial,” jelasnya.
Dia menyebutkan, Rumah Singgah beroperasi 24 jam untuk melayani masyarakat guna memberikan perlindungan maksimal selama sepekan. Meski demikian pihaknya tidak bosan-bosan melakukan pembinaan agar dapat kembali kepada keluarganya. Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian sosial untuk memberikan rujukan agar orang yang mengalami masalah sosial tersebut dapat diakomodir di Rumah Perlindungan Sosial milik Kemensos.
”Kita juga bekerjasama dengan panti asuhan yang ada di Kota Tangerang maupun di wilayah Provinsi Banten untuk berkolaborasi menangani permasalahan sosial ni,” kata Mulyani.
”Kita berikan solusi terbaik dalam penanganan orang yang mengalami masalah sosial ini,” sambungnya.
Dia menyebut, sepanjang tahun ini, tercatat hampir 437 orang telah mendapatkan layanan di Rumah Singgah. “Laporan kami selalu diperbarui setiap bulan. Mereka datang silih berganti, ada yang kembali ke keluarga, ada pula yang kami rujuk ke lembaga rehabilitasi sosial, baik milik pemerintah maupun swasta,” ujarnya.
Mulyani menambahkan, Dinas Sosial berkomitmen meningkatkan kualitas Rumah Singgah agar dapat berkembang menjadi sarana rehabilitasi sosial yang lebih representatif.
“Harapan kami, Rumah Singgah ini tidak sekadar menjadi penampungan sementara, tetapi juga wadah intervensi sosial yang mampu membantu warga bangkit dan kembali berdaya di masyarakat,” pungkasnya. (ziz)
Sumber: