Guru PJOK Berperan Bentuk Karakter Siswa

Guru PJOK Berperan Bentuk Karakter Siswa

Guru PJOK tingkat SD dan SMP se-Kota Tangsel mengikuti pertemuan guru di Balai Kota, Rabu 24 September 2025.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Guru pendidikan jasmani, olah­raga dan kesehatan (PJOK) di sekolah memiliki peran penting dalam penguatan karakter siswa. Pasalnya, olahraga selain sehat juga dapat menanamkan nilai-nilai yang baik bagi siswa yang menjadi bekal bagi masa depannya.

Kepala Bidang Pembinaan Tenaga Ketenagaan (PTK) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Rudi Darmawan mengatakan, guru PJOK perannya sangat besar dalam pembentukan karakter siswa.

“Guru olahraga ini lebih kepada penguatan karakter anak gitu ya. Jadi potensi minat bakat yang dimiliki anak bisa muncul, kan biar bisa menjaga juga kesehatan jasmani anak,” ujarnya, seusai membuka pertemuan dengan guru PJOK tingkat SD dan SMP di Balai Kota, Rabu, 24 September 2025.

Rudi menambahkan, bila siswa memiliki raga yang se­hat, kuat, sehingga diharapkan penerimaan mata belajaran lain juga lebih fresh. “Selain itu, siswa juga diharapkan da­pat lebih disiplin, sportivitas, kerja sama dan tanggung ja­wab baik sebagai siswa mau­puan sebagai anak di rumah,” tambahnya.

Menurutnya, pertemuan gu­ru PJOK yang dilakukan tersebut juga untuk penyela­rasan Permendikbud terkait kurikulum yang baru, pa­salnya saat ini ada aturan yang baru.

“Yang sekarang kan ada pe­nye­larasan dari kurikulum sebelumnya, yang dulu kan regulasinya di Permendikbud­ristek Nomor 12 Tahun 2024 dan sekarang ada regulasi ter­baru Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025,” je­lasnya.

Rudi mengungkapkan, Per­mendikbud Nomor 12 Tahun 2024 adalah Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ri­set dan Teknologi (Permen­dik­budristek) tentang Kuri­kulum pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah. Peraturan tersebut secara resmi menetapkan ku­rikulum merdeka sebagai kerangka dasar kurikulum di seluruh Indonesia. 

“Tujuannya untuk mengem­bangkan kompetensi peserta didik dan mewujudkan profil pelajar Pancasila,” tuturnya.

Sementara itu, Permendik­dasmen Nomor 13 Tahun 20­25, yang mengatur tentang perubahan atas Permendik­bud­ristek Nomor 12 Tahun 2024 mengenai kurikulum pa­da pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar dan jenjang lendidikan me­nengah. 

“Peraturan ini bukan kuri­kulum baru namun, penguatan pen­dekatan pembelajaran mendalam, penambahan mata pelajaran pilihan Koding dan kecerdasan artifisial, serta penyesuaian kegiatan eks­trakurikuler,” tuturnya.

Menurutnya, menteri saat ini ingin memasukan secara mendalam masing-masing mata pelajaran, gerakan 7 ke­biasaan anak Indonesia (ba­ngun pagi, beribadah, ber­olahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, berma­syarakat dan tidur cepat).

“Jadi penyelarasan kuriku­lum yang sekarang dan supaya pengetahuan guru olahraga diupdate,” katanya.

Pihaknya berharap dengan pelatiha dan pertemuan guru PJOK tersebut selain untuk update kompetensi penge­tahuan, juga menyesuaikan dengan regulasi yang sekarang dijalankan. Guru-guru juga bisa sharing dengan sesama guru sekolah lain. 

“Pola pengajaran seperti apa dan berharap setiap ming­gu ada hari belajar guru di­antara simpul-simpul komu­nitas guru yang ada untuk bisa sharing. Kan dimasing-masing mata pelajaran di SD itu ada kelompok kerja guru (KKG), di SMP ada musya­warah guru mata pelajaran (MGMP),” tutupnya. (bud)

Sumber: