Ikut Demo, Pelajar SMKN 14 Menjadi Korban, Wapres Takziyah ke Tigaraksa

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (dua dari kiri), didampingi Gubernur Banten Andra Soni (kiri), mengunjungi rumah almarhum Andika Lutfi Falah di Perumahan Puri Bidara Permai, Desa Pematang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/9).-Asep Sunaryo-
TANGERANGEKSPRES.ID, TIGARAKSA — Siswa SMKN 14 Kabupaten Tangerang meninggal dunia, usai mengikuti demonstrasi di Jakarta. Andika Lutfi Falah meninggal dunia setalah di rawat di RS Dr. Mintohardjo, Pajempongan, Tanah Abang, Jakarta, sejak Jumat (29/8).
Korban sempat dirawat insentif hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Andika masih berusia 16 tahun dan merupakan pelajar di SMKN 14 Kabupaten Tangerang.
Jenazahnya baru teridentifikasi kemarin, setelah fotonya disebar melalui pesan berantai WA. Karena Andika tidak punya telepon genggam, keluarganya tidak mengetahui keberadaannya.
Kemarin, Wakil Presiden Gibran Rakabuming mengunjungi rumah duka di Perumahan Puri Bidara Permai, Desa Pematang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (2/9).
Ia bertemu dengan orangtua korban. Gibran didampingi Gubernur Banten Andra Soni, Kapolda Banten Brigjenpol Hengki, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, Kapolresta Tangerang Kombespol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah dan Dandim 0510/Tigaraksa Letkol Inf. Yudho Setyono.
Rombongan tiba di rumah duka pukul 15.00 WIB. Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid menyampaikan duka mendalam meninggalnya pelajar asal Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang saat aksi di Jakarta Barat.
"Semoga almarhum diterima amal ibadahnya. Diterima iman islamnya, diampuni segala khilafnya, dosanya. Keluarganya diberikan ketabahan," katanya.
Senada, Kapolresta Tangerang Kombes Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menyampaikan duka mendalam atas wafatnya pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang itu.
"Korban per tanggal 28 Agustus berangkat sekolah. Lalu, izin dengan pihak sekolah untuk mengurusi ibunya. Yang bersangkutan tidak memiliki handphone dan tidak memiliki identitas diri. Dari orang tua, yang bersangkutan hobi sering mendaki. Handphone dan kartu pelajarnya hilang saat mendaki gunung beberapa waktu lalu," jelasnya.
Informasi keberadaan korban didapat setelah dua hari sejak kepergian dari sekolahnya per 28 Agustus.
"Informasi dari pesan broadcast, korban di rumah sakit. Kakak korban dan keluarga ke sana memastikan adiknya sebagai korban," jelasnya.
Korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan insentif di Ruang ICU RS Jakarta.
"Kami sudah berkomunikasi dengan keluarga. Apakah kasus ini dilaporkan, tapi memang mohon maaf orang tua sudah ikhlas dan tidak dilaporkan," jelasnya. (sep)
Sumber: