Guru SMPN 1 Tigaraksa Ikut Pelatihan IHT, Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Mengajar dan Menambah Wawasan

IHT: Guru SMPN 1 Tigaraksa, mengikuti kegiatan pelatihan IHT dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi mengajar.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANG — SMPN 1 Tigaraksa, menggelar pelatihan In House Traning (IHT) bagi tenaga pendidik di lingkungan SMPN 1 Tigaraksa. Traning tersebut wajib di ikuti agar para guru bisa mengupgrade teknik mengajarnya dan juga menambah wawasan.
IHT adalah pelatihan yang diselenggarakan di lingkungan kerja untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas para pendidik dalam hal ini guru. Pelatihan tersebut bertujuan agar peserta miliki bekal yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan tuntutan pekerjaan seperti dalam mengimplementasikan kurikulum atau menguasai teknologi pembelajaran.
Kepala SMPN 1 Tigaraksa Tjatur Sugito mengatakan, traning tersebut dilakukan agar para guru yang mengajar di SMPN 1 Tigaraksa bisa menambah wawasan dan bisa mengupgrade teknik mengajarnya. Selain itu, IHT ini juga agar, para guru bisa mempunyai kompetensi yang lebih baik.
”Traning ini sangat penting. Jadi seluruh guru wajib mengikuti agar mereka bisa mempunyai kompetensi dan skill dalam mengajar. Apalagi, saat ini kurikulum merdeka meminta kepada guru untuk bisa lebih terampil dan kreatif dalam mengajar,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (27/8).
Tjatur menambahkan, pihaknya juga menjadi kepada guru untuk bisa lebih kreatif dalam mengajar. Jika memang ada kendala dalam mengajar bisa dibahas dalam forum evaluasi yang sering dilakukan seminggu sekali. Hal tersebut agar siswa bisa mendapatkan kemampuan dalam belajar.
”Jadi, kami selalu melakukan evaluasi seminggu sekali. Ruang tersebut bisa digunakan guru menumpahkan masalah dalam mengajar. Nantinya bisa kita berikan solusinya,” paparnya.
Ia menjelaskan, saat ini para guru terus berusaha untuk memberikan materi pembelajaran yang berkualitas, bahkan mereka juga sering mengikuti kegiatan pelatihan dimanapun untuk bisa mendapatkan wawasan dan juga kompetensi dalam mengajar.
”Saya selalu suport ketika mereka ikut pelatihan selalu kami dukung dimana pun mereka ikut. Kami selaku sekolah dan pimpinan selalu memberikan dukungan penuh. Hal tersebut demi memberi dan memajukan pendidikan yang berkualitas,” tutupnya.(ran)
Sumber: