Mahasiswa UNIBA Diduga Dilecehkan Oknum Dosen

Mahasiswa UNIBA Diduga Dilecehkan Oknum Dosen

Mahasiswa UNIBA Banten menggelar aksi demonstrasi di depan kampus, Senin (25/8/). Mereka membawa spanduk bertuliskan kritik terhadap kampus yang dinilai gagal menjamin ruang aman bagi perempuan. (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

Menurutnya, sejumlah lang­kah preventif sebenarnya telah dijalankan UNIBA sejak lama, seperti memberikan materi tentang Pencegahan dan Pe­na­nganan Kekerasan di Pe­rguruan Tinggi (PPKPT) dalam kegiatan PKKMB maupun pengarahan UKM. Selain itu, UNIBA juga sedang mem­bangun mekanisme penga­duan serta pembinaan etik dosen.

Pihak kampus menegaskan beberapa langkah konkret sebagai tindak lanjut:

1. Tidak ada normalisasi pele­cehan – setiap laporan ma­ha­­siswa akan diproses de­ngan serius dan transparan.

2. Sanksi tegas dan bertahap – mulai dari teguran keras, pem­bebasan tugas me­ngajar, hingga rekomendasi pemberhentian tetap bagi pelanggaran berat.

3. Satgas PPKPT segera di­aktifkan sesuai mandat Permendikbudristek No. 55/2024.

4. Ruang aman kampus men­jadi prioritas, agar maha­siswa dapat belajar tanpa rasa takut.

5. Perlindungan korban diuta­makan, termasuk pendam­pingan psikologis maupun akademik.

6. Stop victim blaming, me­mas­tikan tidak ada pem­balikan kesalahan terhadap korban.

“UNIBA tidak menutup diri. Kami membuka ruang dialog publik agar mahasiswa, dosen, dan masyarakat dapat melihat keseriusan kami menjaga marwah akademik. UNIBA harus tetap menjadi rumah intelektual yang sehat, bukan ruang yang mencederai mar­tabat mahasiswa,” tegas Budi.

Sebagai langkah lanjut, UNI­BA berjanji segera meng­umumkan mekanisme penga­duan resmi, memperkuat edu­kasi anti-kekerasan sek­sual, serta menjamin tindak lanjut yang adil bagi korban maupun pelaku. (ald)

Sumber: