Siswa SMPN 1 Sukamulya Praktik Tata Boga

Siswa SMPN 1 Sukamulya Praktik Tata Boga

TATA BOGA: Siswa SMPN 1 Sukamulya, melakukan praktik pelajaran tata boga dengan memasak berbagai macam jenis makanan yang mereka buat.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Untuk menge­tahui pengetahuan gizi pada ma­kanan, SMPN 1 Sukamulya me­laku­kan praktik tata boga yang dilaku­kan oleh siswa kelas 8. Dalam pe­lajaran praktik ini, para siswa memasak beberapa jenis makanan yang mengandung gizi untuk tu­buh.

Praktik tata boga bukaan hanya sekedar masak-memasak saja, melainkan siswa juga biasa men­dapatkan ilmu yang mereka belum dapatkan. Seperti pengetahuan masalah gizi, menumbuhkan jiwa kewirausahaan, meningkatkan kreativitas siswa dan juga ke kom­pakan.

Kepala SMPN 1 Sukamulya Mo­hammad Taslim mengatakan, praktik tata boga dilakukan agar siswa paham tentang gizi yang ada di makanan yang mereka kon­sumsi. Jadi, siswa tahu ma­kanan yang mereka konsumsi itu kadar gizinya berapa, dan tahu mana saja makanan yang mem­punyai kadar gizi yang kuat.

”Jadi bukan hanya sekadar masak terus di makan. Tetapi siswa diajar­kan tentang gizi pada makanan. Seperti ikan, mempunyai gizi yang tinggi dan bagus untuk apa saja. Jadi siswa tahu mengenai kadar gizi di makanan,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (21/8). 

Mohamad menambahkan, selain dapat ilmu tentang gizi, para siswa juga bisa mendapatkan ilmu ten­tang wirausaha. Mereka bisa tahu prosesnya untuk menjual makan­an. Seperti yang ada saat ini yang dilakukan oleh para penjual, jadi guru memberikan management kewirausahaan.

”Management wirausaha penting bagi siswa agar mereka bisa mem­punyai hitungan dan bukan ber­wirausaha dengan modal nekat. Jadi mangement wirausaha agar usah yang dibangun tidak hancur,” paparnya.

Ia menjelaskan, para siswa ten­tunya bisa mempunyai ide. Selain itu tata boga bukan hanya untuk siswa perempuan saja tetapi siswa pria juga dapat mengikutinya. Ini karena pelajaran tersebut umum siapa saja berhak menda­patkannya.

”Kalau masak bukan hanya pe­rem­puan saja tetapi pria juga boleh dan bisa memasak. Artinya, dengan mata pelajaran tata boga ini semu siswa bisa dan berhak mendapat­kan il­munya. Ini agar mereka bisa men­jalankan wira­usaha tahu pro­ses­nya,” tutupnya.(ran)

Sumber: